tag:blogger.com,1999:blog-54995736719239735542024-03-13T21:49:07.952+08:00Aku Hidup Jika Kalian Membaca AkuI'm fear to face the future...
it’s almost dark imagination in my mind...
but you know? recently after i open my mind and thinking it’s all...
i can smile again...
Just Dare to Fail...
Life is not only place for winner whether loser or success or fail...
Life is a process...
it’s okey if you are fail but dont stop your steps...
Just try and try again...
it’s better...
^_^All About Mehttp://www.blogger.com/profile/07860585850103602373noreply@blogger.comBlogger21125tag:blogger.com,1999:blog-5499573671923973554.post-53855258642051308222011-02-25T03:46:00.001+08:002011-02-25T03:48:19.546+08:00Say GooD byE to blogspoT<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Hai teman-teman semua. Maaf ya, karena berbagai pertimbangan, akhirnya saya beralih dari blogspot kini pindah ke wordpress. Blog blogspot ini, nggak akan kuhapus. O iya, ayo berkunjung ke blog saya yang baru. Di blog saya yang baru, banyak tulisan-tulisan terbaru juga loh. So, buruan check it out! Nih link-nya:<br />
<a href="http://pujiatisari.wordpress.com/">http://pujiatisari.wordpress.com</a></div>All About Mehttp://www.blogger.com/profile/07860585850103602373noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5499573671923973554.post-80877924569987870682010-10-11T17:22:00.001+08:002010-10-11T17:33:47.931+08:00Ayo buat proposal PKM! (Deadline 30 Oktober 2010)<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEik5gyHXPAagTS4Ol6em1oV6yM_tvcE6L09jfzrhfv4PkRtdEP5u9RXTL5qhCr1bqiv0JIUVnygemT5cltxHhOnZ2guwddhBBEuIUOwaI3QPS0PQGu974Buwn_lpdJR68yp94uEdZPg6A8/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEik5gyHXPAagTS4Ol6em1oV6yM_tvcE6L09jfzrhfv4PkRtdEP5u9RXTL5qhCr1bqiv0JIUVnygemT5cltxHhOnZ2guwddhBBEuIUOwaI3QPS0PQGu974Buwn_lpdJR68yp94uEdZPg6A8/s200/1.jpg" width="200" /></a></div>Bagi mahasiswa yang terpanggil terlibat dalam program kreativitas mahasiswa yang biasa dikenal dengan PKM ada pengunduran batas pengumpulan proposal PKM yang seyogyanya dikumpulkan tanggal 8 Oktober 2010 diundur 30 Oktober 2010. Silahkan memaknai pengunduran ini dengan membuat proposal sebaik mungkin, sehingga bisa dinyatakan lolos, dan syukur bisa sampai PIMNAS 2011.<br />
<a name='more'></a><br />
Beberapa strategi pembuatan PKM adalah:<br />
1. Kreatif dan Inovatif<br />
2. Output, Outcome dan Impactnya harus ditulis secara jelas.<br />
3. Mengangkat Keunggulan Lokal dan Kearifan Lokal<br />
<br />
Kreatif berarti mencari yang beda/unik baik meliputi penamaan, pelabelan, metode/cara, produk dll.<br />
Contoh Produk yang Unik: Nuget dari Jantung Pisang, Es krim dari Ubi Jalar, Abon dari duri bandeng, Pemanfaatan stik eskrim untuk mainan unik, dan masih banyak lagi. Contoh pelabelan yang Unik :Toko BUKASNO....Buku bekas pasti ono, MArtin Kampus perpaduan market dan kantin di sekitar kampus, Warung lesehan Gensuko..generasi suka kongkow, VAronyil, Kucigawa aku cinta gamelan jawa dll.<br />
<br />
<br />
Pedoman PKM bisa anda download di www.dp2m.dikti.go.id<br />
atau klik link di bawah ini:<br />
<a href="http://simawa.unnes.ac.id/simawa_v2/download/pkm2010_REVISI02.pdf">Download Pedoman PKM 2010</a>All About Mehttp://www.blogger.com/profile/07860585850103602373noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5499573671923973554.post-76079412490008654112010-10-07T13:13:00.001+08:002010-10-07T13:13:39.288+08:00HuY,,,huY ...Huy.....<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiglsDIQsFKzxg6HawECfnxCBBuzQwTyolAkU6atmiQ_CtDfZZ7ahCGGkoWITUQVgOwIjXwjfWS34cDuleS3jRyupCyfbhOTNNmfoDd3cDtdK3fKJjYLFIhW25pPNQZNDUdb-UcHojPTUE/s1600/Picture+090.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiglsDIQsFKzxg6HawECfnxCBBuzQwTyolAkU6atmiQ_CtDfZZ7ahCGGkoWITUQVgOwIjXwjfWS34cDuleS3jRyupCyfbhOTNNmfoDd3cDtdK3fKJjYLFIhW25pPNQZNDUdb-UcHojPTUE/s200/Picture+090.jpg" width="200" /></a></div><div style="color: red;"><b>Semuanya pa kabar??? Lama saya tidak mengisi blog saya ini. PadahaL Sudah sangat setengah mati ngebuatnya. Ini blog pun udah lama juga. Eh, saat ini saya belum bisa banyak nulis di blog ini, tapi insya Allah secepatnya kalau udah punya banyak waktu. Oke? Soalnya nantinya saya gak akan tanggung-tanggung cerita tentang pengalaman saya pas jalan-jalan ke Ambon, Bali, Mataram, Makassar, dan Surabaya di bulan Juli 2010 lalu. Ok see you later.................</b></div>All About Mehttp://www.blogger.com/profile/07860585850103602373noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5499573671923973554.post-62765333064619258612010-06-05T09:19:00.000+08:002010-10-07T10:54:32.418+08:00Undangan Pelatihan GRATIS: i-STEP 2010<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-z584yxayQeb9szNZCkOl_SwX6WJG8W58EsFDCu_0h7_bJtWrN15BhIt5wTmUIko-icdIEGL8aVyaVD4JF4zkG9XI0rCz950tZXP06Tw3RAinrGTdDGIWKtyykrVZGz9OK5J9J-7pUDs-/s1600/default_thumb.gif" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5479094646809442258" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-z584yxayQeb9szNZCkOl_SwX6WJG8W58EsFDCu_0h7_bJtWrN15BhIt5wTmUIko-icdIEGL8aVyaVD4JF4zkG9XI0rCz950tZXP06Tw3RAinrGTdDGIWKtyykrVZGz9OK5J9J-7pUDs-/s200/default_thumb.gif" style="cursor: pointer; float: left; height: 91px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 120px;" /></a><br />
Hy..hy ... semuanya... Pa kabar? daripada nggak ada kerjaan di waktu libur, mending be creative untuk mengisi waktu-waktu senggangmu...<br />
<br />
Alhamdulillah seminggu yang lalu, aku dapat info bagus yang dikirimin oleh temanku yang kuliah di IPB. Mungkin langsung aku forward aja ya ke teman-teman semua. Siapa tahu kalian yang beruntung!<br />
<br />
PELATIHAN GRATIS!!!<br />
<br />
RAMP-IPB kembali akan mengadakan Pelatihan Technopreneurship (Intensive-Student<br />
Technopreneurship Program 2010 atau i-STEP 2010) yang merupakan salah satu program dari Student Technopreneurship Program. Program ini menawarkan peluang kepada 50 orang mahasiswa Indonesia untuk mengikuti pelatihan technopreneurship secara GRATIS selama dua minggu di IPB, bahkan kami berikan pengganti biaya transportasi pulang-pergi, akomodasi (penginapan, makan, snack, dll.) selama training, serta seluruh materi training diberikan secara cuma-cuma. Pelatihan tersebut terbuka untuk mahasiswa dan lulusan baru (maksimum satu tahun) dari berbagai perguruan tinggi yang memiliki minat untuk pengembangan invensi dan inovasi dan/atau technopreneurship serta memiliki ide atau solusi teknologi untuk menyelesaikan permasalahan dalam bidang air, energi, kesehatan, pertanian, atau keanekaragaman hayati.<span class="”fullpost”"><a name='more'></a><br />
<br />
Inti training adalah bagaimana menumbuhkan ide inovasi teknologi dan membawanya sampai menjadi suatu bisnis atau usaha yang bermanfaat bagi masyarakat, yang kami istilahkan sebagai "from idea to impact". Materi yang akan diberikan adalah penilaian idea dan peluang usaha, mentransfer ide menjadi teknologi yang 'proven', memasarkan dan menjual inovasi, membuat business plan, membangun usaha, dan membiayai usaha berbasis inovasi teknologi.<br />
<br />
Syarat:<br />
- Mahasiswa (atau alumni yang baru lulus) dari perguruan tinggi di Jawa, Bali, Sulawesi, dan<br />
Nusa Tenggara.<br />
- Memiliki ide inovasi teknologi yang bermanfat bagi masyarakat.<br />
- Mengisi formulir proposal dan dokumen-dokumen pendukungnya yang dapat diperoleh di rektorat anda (luar IPB), departemen (IPB) atau di-download di http://www.ramp- indonesia. org/index. php?option= com_docman&task=cat_view&gid=37&Itemid=47<br />
- Mengirimkan formulir-formulir tersebut ke Sekretariat RAMP-IPB via pos atau fax ke:<br />
Sekretariat RAMP-IPB:<br />
Gedung Fakultas Peternakan<br />
Jl. Agatis, Wing 10, No. 101<br />
Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680<br />
Telp/fax: (0251) 622838<br />
atau dengan e-mail ke: lramp@ipb.ac. id atau rampipb@yahoo. com.<br />
<br />
Batas akhir pengiriman proposal: 18 Juni 2010.<br />
<br />
Proposal-proposal tersebut akan diseleksi oleh tim reviewer. Peserta yang terpilih akan berhak mengikuti pelatihan tersebut yang sepenuhnya dibiayai oleh RAMP-IPB.<br />
Pengumuman yang lolos seleksi: 5 - 7 Juli 2010.<br />
Pelaksanaan pelatihan: 26 Juli - 7 Agustus 2010.<br />
<br />
Informasi lengkapnya dapat diperoleh di: http://www.ramp- indonesia. org.<br />
atau tanyakan melalui e-mail ke: lramp@ipb.ac. id atau rampipb@yahoo. com.<br />
<br />
Atas kerjasama yang baik, kami ucapkan terima kasih.<br />
<br />
Salam,<br />
Ono Suparno<br />
<br />
--<br />
Dr. Ono Suparno<br />
Project Officer Student Technopreneurship Program<br />
Recognition and Mentoring Program- Institut Pertanian Bogor (RAMP-IPB)<br />
Jl. Raya Pajajaran No. 1, Kampus IPB Baranangsiang, Pintu 3, Bogor 16144<br />
Telepon : 0251-8317386, Fax : 0251-8317386, Website: www.ramp-indonesia. org<br />
E-mail: ono.suparno@ ipb.ac.id, o_suparno@yahoo. co.uk<br />
HP: 081380474975<br />
<br />
</span>All About Mehttp://www.blogger.com/profile/07860585850103602373noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5499573671923973554.post-67610446753048285662010-05-22T20:15:00.000+08:002010-10-07T10:59:19.323+08:00Siswa SMP Al-Azhar Kalahkan Siswa SMPN 1 Palu<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnKiPdzqxGpmH7eQ5NNj8IdbLkCVlMjBq4uCZsvAk7EdPMdq_zt8sPNMn5_a0AmQ2YApwfCuqIrT05twRxqz98T_iHC_VcQtP-MVaf0XuoprThFXyXdscgZwEo0B3CvT-UwYC9-f-lhcmh/s1600/10-LCTM.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5474067100574165714" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnKiPdzqxGpmH7eQ5NNj8IdbLkCVlMjBq4uCZsvAk7EdPMdq_zt8sPNMn5_a0AmQ2YApwfCuqIrT05twRxqz98T_iHC_VcQtP-MVaf0XuoprThFXyXdscgZwEo0B3CvT-UwYC9-f-lhcmh/s200/10-LCTM.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 124px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 200px;" /></a> <br />
<meta content="text/html; charset=utf-8" equiv="Content-Type"></meta><meta content="Word.Document" name="ProgId"></meta><meta content="Microsoft Word 10" name="Generator"></meta><meta content="Microsoft Word 10" name="Originator"></meta><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5C1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><style>
<!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} -->
</style> <br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (HIMAPTIKA) FKIP Untad Palu, sukses menyelenggarakan Lomba Cepat Tepat Matematika (LCTM) tingkat SMP/MTs se-Kota. Kegiatan yang dilaksanakan sejak 3 Mei dan berakhir 15 Mei 2010, digelar di gedung Graha Pemuda KNPI Sulteng.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
<span style="color: black;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Ahmadi selaku ketua panitia LCTM 2010, mengatakan bahwa kegiatan LCTM, merupakan salah satu program yang dilakukan setiap tahunnya oleh HIMAPTIKA. Hampir seluruh sekolah di Kota Palu, berpartisipasi di ajang bergengsi ini. Berdasarkan arsip panitia pelaksana kegiatan, telah terdaftar 12 sekolah, baik SMP/MTs se-Kota Palu. <a name='more'></a></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
<span style="color: black;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black;">“Ada beberapa sekolah yang mengutus 2 team untuk perwakilan dari sekolahnya, sehingga total team secara keseluruhan yaitu berjumlah 20 team. Hal inilah yang membuktikan bahwa begitu antusiasnya pihak sekolah, terlebih para siswa di Kota Palu ini untuk mengasah kemampuannya,”katanya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Setelah melewati babak penyisihan, babak perempat final dan babak semifinal, akhirnya diperoleh empat team terbaik yang akan menuju ke babak final. Uniknya, pada babak final, dari empat team yang ada, berasal dari dua sekolah saja, yaitu SMP Negeri 1 Palu dan SMP Al-Azhar Palu. Akhirnya, setelah melalui pertarungan yang cukup sengit, siswa SMP Al-Azhar Palu keluar sebagai juara.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
<span style="color: black;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black;">“Saya sangat senang sekali bisa menang pada ajang LCTM ini. Tidak disangka-sangka bisa menang, soalnya baru kali ini saya memenangkan lomba dalam bidang matematika, karena sebelumnya saya hanya mengikuti lomba-lomba di bidang fisika,” ungkap Moh Galang Merdeka, juru bicara dari SMP Al-Azhar Palu team A, yang berhasil mengantongi poin tertinggi di tahap final.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
<span style="color: black;"><o:p></o:p></span></div><span style="color: black; font-family: "; font-size: 100%;">Galang, berharap agar LCTM ke depannya bisa berjalan lebih baik dari sebelumnya. “Dan kalau bisa kegiatan semacam ini, dapat diadakan secara rutin setiap tahunnya, baik itu di tingkat SMP maupun SMA,” pungkasnya.</span>All About Mehttp://www.blogger.com/profile/07860585850103602373noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5499573671923973554.post-22913807918413536962009-10-03T20:54:00.000+08:002010-10-07T11:00:31.596+08:00LCTM 2009, Ukir Prestasi Siswa!<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxDf4_LPoMTRo20m_SECsbzllpnVmeYV0fg2CF0njSs_YHrkskYk36J7SuG2P-WMNUYvCumguJFGpVe1gO2QIr5GwnhPDfOlYGvFCAwkihUsge01TMuSKG7MS4KjbpGpBmk5peOYw76zJh/s1600-h/P1060044.JPG"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5388356721002363234" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxDf4_LPoMTRo20m_SECsbzllpnVmeYV0fg2CF0njSs_YHrkskYk36J7SuG2P-WMNUYvCumguJFGpVe1gO2QIr5GwnhPDfOlYGvFCAwkihUsge01TMuSKG7MS4KjbpGpBmk5peOYw76zJh/s200/P1060044.JPG" style="float: left; height: 150px; margin: 0px 10px 10px 0px; width: 200px;" /></a><br />
<div><span style="color: red;">Pendidikan Matematika (HIMAPTIKA) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Palu, sukses menggelar Lomba Cepat Tepat Matematika (LCTM) tingkat SMA/MA se-Kota Palu dan sekitarnya hingga ke babak Grand-Final. Kegiataan ini mulai berlangsung pada tanggal 2 Mei dan berakhir pada tanggal 11 Mei, yang dilaksanakan di Gedung Kesatuan Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Palu. <a name='more'></a>Kegiatan LCTM ini merupakan salah satu program kerja terbesar yang dilakukan setiap tahunnya oleh HIMAPTIKA. Hampir seluruh sekolah di Kota Palu ikut berpartisipasi dalam ajang bergengsi LCTM ini. Berdasarkan arsip panitia pelaksana kegiatan, telah terdaftar 15 sekolah, baik SMA/Madrasah Aliyah se-Kota Palu dan sekitarnya. Ada beberapa sekolah yang mengutus 2 team untuk perwakilan dari sekolahnya, sehingga total team secara keseluruhannya yaitu berjumlah 22 team. Ini sudah membuktikan bahwa, begitu antusiasnya pihak sekolah dan para siswa di Kota Palu ini, untuk mengasah kemampuannya dalam ajang LCTM di tahun ini seperti di tahun-tahun sebelumnya.Proses lomba terasa begitu menegangkan bagi para peserta lomba. Persaingan semakin terasa ketat dengan sikap heboh yang dilakukan para supporter di setiap tahapnya. Semuanya heboh, apalagi di babak Grand-Final, peserta lomba seolah-olah tidak ada yang mau kalah, selalu mencoba unjuk kebolehannya di dalam ilmu pasti ini.Setelah melewati tahap kualifikasi serta tahap semi-Final, akhirnya empat team terbaik yang akan menuju ke tahap Grand-Final yaitu perwakilan dari SMAN 2 Palu, SMAN 4 Palu, serta SMAN Model Terpadu Palu team A dan team B.Detik demi detik pun berlalu, baik peserta, dewan juri, para pengamat dari masing-masing sekolah maupun para supporter pun semakin tambah heboh dan menegangkan, apalagi di babak rebutan pada tahap Grand-Final dilaksanakan di Lantai II Gedung KNPI itu. Pada hari itu juga sekaligus akan ditutupnya kegiatan LCTM tersebut yang dirangkaikan dengan pemberian hadiah untuk masing-masing pemenang.Pelaksanaan lomba pun akhirnya tiba pada puncaknya yaitu di Grand-Final. Akhirnya, empat sekolah yang menjadi pemenang pada lomba ini yaitu SMAN Model Terpadu Madani Palu team B sebagai jawara, lalu SMAN 2 Palu di posisi runner up, dan SMAN 4 Palu sebagai juara tiga, serta SMAN Model Terpadu Madani Palu team A sebagai juara keempat.“Tentu saja saya sangat senang sekali. Kemenangan ini tentunya juga tidak lepas dari bimbingan guru kami dan dukungan dari semua pihak,” Ungkap Uswatun Hasanah, juru bicara dari SMAN Model Terpadu Madani team B, yang berhasil mengantongi poin tertinggi di Tahap Grand-Final. ”Harapan saya, semoga kegiatan seperti ini akan rutin diadakan setiap tahunnya,” Tambahnya lagi.Rio F. Pasandaran selaku ketua panitia LCTM 2009, mengaku bahwa kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar berkat dukungan dari semua pihak. “Salut dan bangga buat para panitia atas kerja kerasnya selama kegiatan, dan terima kasih yang mendalam juga dihaturkan kepada Bapak Drs.Baharuddin, M.Si selaku ketua prodi Matematika, serta segenap dosen yang telah memberikan arahan dan bimbingannya,” Ungkap Mahasiswa yang tengah kuliah di semester 4 itu.Harapan terbesar Rio melalui kegiatan LCTM ini, agar mahasiswa matematika dapat menumbuhkan kembali nilai-nilai moral pendidikan yang pernah dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara. Terdapat teori Trikon yang meliputi, kolaborasi, berkepribadian, dan mandiri yang sudah seharusnya ditanamkan dalam benak siswa pada khususnya dan kita sebagai insan pendidikan harus memberi perhatian yang lebih pada dunia pendidikan saat ini. Harapannya lagi semoga LCTM tahun ini, mampu melahirkan matematikawan-matematikawan muda. Generasi saintis yang berakhlak dan berbudaya. Dengan Matematika, ayo kita ukir prestasi guna merumuskan masa depan bangsa!</span></div>All About Mehttp://www.blogger.com/profile/07860585850103602373noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5499573671923973554.post-59803799225551860272009-10-03T20:43:00.000+08:002010-10-07T11:01:00.085+08:00Kepopuleran Dua Virus ganas di Indonesia<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjP4oSeTHYc-DBpCKpfUbjTSHmfmNF-kxChnuq5pUJtbP77GCM_pev5TJOa6JZmzeU5pGGepTWiMHQBYGnH6GYjnq08ykpJyfP6QXwPX_szdD4DHhy4II9LOFC91Y2nkDPIulEdQt6w48mn/s1600-h/IMG00396.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5388356171335266930" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjP4oSeTHYc-DBpCKpfUbjTSHmfmNF-kxChnuq5pUJtbP77GCM_pev5TJOa6JZmzeU5pGGepTWiMHQBYGnH6GYjnq08ykpJyfP6QXwPX_szdD4DHhy4II9LOFC91Y2nkDPIulEdQt6w48mn/s200/IMG00396.jpg" style="float: left; height: 150px; margin: 0px 10px 10px 0px; width: 200px;" /></a><br />
<div align="justify"><span style="color: #ff6600;">Sebagai negara yang berbudaya tinggi, ternyata Indonesia memiliki berbagai budaya, entah itu budaya yang baik atau budaya yang buruk. Seperti kita ketahui bahwa budaya merupakan seluruh hasil cipta, rasa dan karsa manusia. Mentang-mentang tindakan korupsi dan suap itu suatu hasil karsa manusia, malahan telah diselewengkan menjadi sebuah kebudayaan bangsa ini. Yang semestinya sebuah budaya itu yang bernilai baik, tetapi ini malah budaya yang sangat buruk. <a name='more'></a>Budaya yang sangat memalukan. Budaya yang sangat merendahkan bangsa dan negara ini di mata bangsa lain. Ya mungkin karena dua sifat ini merupakan suatu kebiasaan buruk bangsa ini, sehingga lebih cocok pula disebut-sebut sebagai budaya korupsi dan budaya suap.<br />
Korupsi dan budaya suap telah menjadi momok yang menakutkan bagi bangsa Indonesia, seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia menduduki peringkat keenam sebagai negara terkorup dari 159 negara di dunia. Setelah berbagai usaha pemberantasan korupsi diambil oleh berbagai lembaga di Indonesia dengan hasil yang beragam, dunia pendidikan kini nampaknya mulai merasa bertanggung jawab akan pentingnya penanaman kesadaran melawan perilaku korupsi melalui institusi resmi sekolah yaitu pendidikan anti korupsi. Wacana mengenai pendidikan anti korupsi didasarkan pertimbangan bahwa pemberantasan korupsi mesti dilakukan secara integratif dan simultan yang mesti berjalan beriringan dengan tindakan represif terhadap koruptor.<br />
<br />
Budaya korupsi dan budaya suap merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Terkadang dua tindakan ini berjalan bersama karena adanya feedback. Antara si pelaku korupsi dan pelaku suap saling bekerja sama. Kedua prilaku ini sangat populer di negara kita, sehingga tidak kita pungkiri bahwa kedua budaya ini sangat melekat bahkan mendarahdaging di tubuh bangsa indonesia. Bagaimana tidak? Hal ini karena dua budaya ini sudah tersebar dan menjalar seolah virus ganas yang bersemayam di aliran darah bangsa ini karena kedua budaya ini telah berada dibelbagai bidang kehidupan. Bukan hanya di bagian pemerintah atau bagian petinggi-petinggi pemerintah, tetapi juga merebak ke seluruh lapisan masyarakat termasuk juga di lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah atau kampus. Sepertinya budaya buruk ini sudah merebak di seluruh komponen bangsa ini. Jika para pelaku korupsi dan suap yang bekerja di badan pemerintahan, pada umumnya dalam hal keuangan, akan tetapi jika di lembaga pendidikan, adanya pengorupsian waktu dan tenaga, serta jika di masyarakat sering melakukan budaya penyuapan.<br />
Para pelaku korupsi di pemerintahan adalah orang-orang yang cerdik dan lihai dalam mengorupsi uang. Mereka menyalahgunakan kepintaran mereka untuk hal-hal yang merugikan masyarakat. Nah jadinya, orang yang kaya akan semakin kaya, dan orang yang miskin tambah semakin melarat dan tertindas. Para pelaku korupsi enak-enakan duduk di kursi yang empuk sambil mengonggak-onggak kaki. Tidur di spring bad mahal dengan enaknya yang serasa surga menurut mereka. Mereka tertawa girang, menghambur-hamburkan uang. Pabila mereka sudah punya motor, ingin beli mobil. Sudah punya mobil, ingin punya rumah seharga milyaran rupiah. Sudah punya rumah, ingin memiliki villa. Pokoknya macam-macam kemauan mereka, yang penulis tidak bisa sebutkan satu persatu. Begitulah manusia, tidak puas terhadap apa yang sudah dimiliki.<br />
Budaya korupsi dan budaya suap tidak bisa dibiarkan begitu saja. Hal ini perlu adanya pencarian solusi yang tepat. Dalam situasi yang demikian, pendekatan moral dari bawah melalui gerakan budaya menjadi sangat penting perannya. Gerakan budaya diharapkan dapat menciptakan kesadaran massal akan keburukan dan bahaya korupsi dan suap, sehingga tercipta suasana waspada terhadap bahaya ini. Korupsi dan penyuapan di negara kita sudah demikian buruk tingkatnya sehingga ia sudah dianggap sebagai sebuah kewajaran. Publik, dan terutama pelaku birokrasi, misalnya, telah menganggap korupsi sebagai salah satu solusi instan terhadap rendahnya gaji yang dapat disediakan pemerintah bagi pegawai negeri. Persepsi semacam ini harus segera diubah, dan hanya bisa diubah dengan pendekatan budaya karena pendekatan hukum tidak akan pernah mampu menyentuh aspek ini.<br />
Banyak jalan menuju roma. Itulah pepatah lama mengatakan. So, begitu juga dengan masalah yang dihadapi bangsa indonesia ini, pastinya ada jalan keluarnya. Adapun solusi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi bangsa ini yaitu sebagai berikut.<br />
Pemerintah harus memberantas korupsi dan penyuapan di kalangan para pejabat/petinggi pemerintahan, dengan cara memperkuat jaringan antikorupsi pada KPK. Orang-orang yang bergelut dalam KPK ini juga harus memiliki keprofesionalitasan dalam hal ini.<br />
Pemerintah harus melakukan pengecekan terhadap uang masuk dan uang keluar kenegaraan. Pastinya ada laporan pertanggung jawaban yang jelas dari setiap misi indonesia yang dijalankan.<br />
Setiap insan harus memiliki benteng/ketahanan diri yang kuat dengan cara meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME.<br />
Seluruh komponen bangsa ini harus meningkatkan budaya malu apabila melakukan tindakan-tindakan yang merugikan orang banyak. Sejatinya bangsa ini malu kepada Tuhan, malu kepada bangsa lain yang sudah maju, dan malu kepada anak cucu kita yang akan menjadi penerus bangsa ini.<br />
Seluruh komponen bangsa harus berprilaku jujur, baik dalam hal berucap maupun bertindak.<br />
<br />
Bangsa yang bernasionalime tinggi adalah bangsa yang selalu bertindak untuk melakukan perubahan yang lebih baik. Ada kontribusinya untuk Indonesia dan bermanfaat untuk orang banyak serta ikhlas dalam melakukan hal tersebut. Olehnya itu, mari kita bersama-sama memberantas budaya korupsi dan suap, dan mulailah untuk melestarikan budaya kejujuran. Dengan berprilaku demikian, insya Allah akan membawa kebaikan untuk Indonesia agar lebih aman, tentram, dan maju serta dapat bersaing dengan negara-negara lain.<br />
Akhir kata, lenyapkan virus-virus ganas yang menjangkit bangsa Indonesia. Ayo berantas bersama virus-virus yang ada untuk menjadikan bangsa indonesia aman, damai dan sejahtera.<br />
Hidup Indonesia! Hidup tanah airku tercinta!</span></div>All About Mehttp://www.blogger.com/profile/07860585850103602373noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5499573671923973554.post-47188275929919477432009-10-03T20:36:00.000+08:002010-10-07T11:01:46.227+08:00Buat Kamu Yang Suka Menulis!<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmtFbEQbDdGV3IKlKpH1JxQS9fRWmKRj0RX6lWjVW28U0pyrrsuVYdP1cKp0x01m14zyGaQcRcggrIHOpLFjRTyfsdMO6pl81g1pPAbxlPdlksj8efYltRmGxneYc8ioOnAEAMUQaB7vDU/s1600-h/Puji+CS+%28426%29.JPG"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5388353166168132898" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmtFbEQbDdGV3IKlKpH1JxQS9fRWmKRj0RX6lWjVW28U0pyrrsuVYdP1cKp0x01m14zyGaQcRcggrIHOpLFjRTyfsdMO6pl81g1pPAbxlPdlksj8efYltRmGxneYc8ioOnAEAMUQaB7vDU/s200/Puji+CS+%28426%29.JPG" style="float: left; height: 150px; margin: 0px 10px 10px 0px; width: 200px;" /></a><br />
<div align="justify"><span style="color: #993399; font-family: arial;">Ada kabar yang mengembirakan buat kamu yang suka nulis!<br />
Bagi teman-teman yang sering menyelusuri dunia maya, pernahkah kalian membuka situs www.lombalomba.com? Di situs ini, teman-teman bisa mendapatkan berbagai informasi mengenai berbagai lomba menulis, lomba mendesain blog dan berbagai lomba lainnya. Dalam hal lomba menulis, ada berbagai jenis karya tulis yang diperlombakan, mulai dari puisi, cerpen, essai, artikel, makalah dan jenis karya tukis lainnya.<a name='more'></a><br />
Bagi teman-teman yang suka menulis dan sangat menyukai tantangan, ayo ikut berpatrisipasi di setiap lomba-lombanya. Jangan sampai ketinggalan di setiap info-info terupdate-nya. Untuk itu, agar bisa mendapatkan info terbaru dari situs www.lombalomba.com, teman-teman bisa menjadi pelanggan di situs tersebut, dengan cara mendaftarkan alamat Email kalian sehingga jika ada info terbaru, info tersebut di kirim ke alamat teman-teman. Asyik khan?<br />
Ayo join sekarang! </span></div>All About Mehttp://www.blogger.com/profile/07860585850103602373noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5499573671923973554.post-35059676483665040372009-02-15T17:35:00.000+08:002010-10-07T11:06:24.589+08:00“PERSAHABATAN BUKAN BAGAI KEPOMPONG”<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2L5PHS1TdAptDaeaGTd3HEL4sdbA3TWGmuasyeFUMP4cfn21ipqNH4YeXx0hHPedJAUDNzu9iFeebi1cQ4W80F9Nr0go0np7HlzjhO39rptCn7e0jH_cJ6xZ_5IVDzUXpe_SBjoPOErvY/s1600-h/Pujddddddddddi+%28114%29.JPG"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5302958347299681730" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2L5PHS1TdAptDaeaGTd3HEL4sdbA3TWGmuasyeFUMP4cfn21ipqNH4YeXx0hHPedJAUDNzu9iFeebi1cQ4W80F9Nr0go0np7HlzjhO39rptCn7e0jH_cJ6xZ_5IVDzUXpe_SBjoPOErvY/s400/Pujddddddddddi+%28114%29.JPG" style="float: left; height: 100px; margin: 0px 10px 10px 0px; width: 178px;" /></a><br />
<div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwOCuVMm-gw_qhHvA9nJc669Wb4A6neKuZFixM8CfwsJnYfVJHW6XbpESyPy3HXEu_G_lz1lol2W3pjVElLb6B-gx5Qp_3hadMq3gM1LuU37tuPP5RB3JlhBhEVzkdJUTi6nLRmseeL36l/s1600-h/beckham.JPG"></a><br />
<br />
<div><span style="color: #3333ff; font-family: arial;"><i>“<b><span style="color: red; font-family: lucida grande;">Persahabatan bagai kepompong</span></b>…..” itu beberapa lirik kata yang terdapat dalam lagu kepompong, yang dinyanyikan oleh group band sindentosca. Hal ini berlainan dengan pendapat kami. Persahabatan yang digawangi oleh Zulfiantinur, Andi Fitriawati, Pujiati Sari, Ardiyanti dan Fenny Anggraini, merupakan <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4LpA3AWSQtXbfb1oH7ZMwHatuxtnO0jsWBXg4lbt13II41Ga0sAY25NDGciIq3msZfN2FV7Zvfe3wBTvR5Is1Ac3XvNZcT4ax2qvbGzYlFAplkAfxzliWpoUgwRnsBO5EaHPF39LgZep4/s1600-h/Pujddddddddddi+%28114%29.JPG"></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4LpA3AWSQtXbfb1oH7ZMwHatuxtnO0jsWBXg4lbt13II41Ga0sAY25NDGciIq3msZfN2FV7Zvfe3wBTvR5Is1Ac3XvNZcT4ax2qvbGzYlFAplkAfxzliWpoUgwRnsBO5EaHPF39LgZep4/s1600-h/Pujddddddddddi+%28114%29.JPG"></a>persahabatan antara beberapa cewek muda yang saling berbagi satu sama lain.<a name='more'></a> Di senggang waktu yang kosong, kami ternyata menyepakati untuk menbentuk sebuah geng pada hari Sabtu, 18 oktober 2008. Geng tersebut bernama ZAPAF. Nama geng ini, kami ambil dari nama depan dari setiap anggota. Z yaitu Zulfiantinur, A yaitu AnDi fitriawati, P yaitu Pujiati Sari, A yaitu Ardiyanti, dan F yaitu Fenny Anggraini. (Keren kan namanya,,,, J kagak pasaran khan???hehehe). Persahabatan bagai kepompong itu menurut sindentosca. Kalau menurut kami yang caEm-caem; persahabatan kami itu seperti semut-semut yang sering kita perhatikan di kehidupan kita. Sering khan, teman-teman semua menemukan segerombolan semut yang saling berbaris dengan rapinya? ( EitzSss… bukannya kami yang bertubuh semut….tapi yang dilihat itu kreatifitasnya).<br />
Yuks kita intip yuk, seperti apa sih karakter dari setiap anggota ZAPAF. Eh.... jangan sekarang ya.... nanti aja ya aku infomasikan kembali.... see you next time.......<br />
<br />
</i></span></div></div>All About Mehttp://www.blogger.com/profile/07860585850103602373noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5499573671923973554.post-41088438393519317482009-01-17T22:55:00.000+08:002010-10-07T11:06:45.086+08:00Remaja Gituuu… Sukanya Nuruti Nafsu (*_*)..<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyprFEB4ETzkYFE_atwQpUoWy1V9eDeK2OS4cbarpxLsyP6N3ayuVZCmGWivDUy1ATNoiY26ew4AsyIzdRBhGpmSfvor06qFfQadh7P8SLcgcYYdSW5vJzJOrLieYCAcl4sRZKif2lFt-6/s1600-h/FOTO+A.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5292277245995255042" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyprFEB4ETzkYFE_atwQpUoWy1V9eDeK2OS4cbarpxLsyP6N3ayuVZCmGWivDUy1ATNoiY26ew4AsyIzdRBhGpmSfvor06qFfQadh7P8SLcgcYYdSW5vJzJOrLieYCAcl4sRZKif2lFt-6/s200/FOTO+A.jpg" style="float: left; height: 98px; margin: 0px 10px 10px 0px; width: 200px;" /></a><br />
<div>(By Pujiati Sari dari berbagai Sumber).<br />
Ngomongin lawan jenis dijamin udah jadi agenda harian remaja. Sampai sempet-sempetnya mikirin cowok. Padahal lagi ngobrolin shampo. Cewek mana sih yang nggak ada kata cowok dalam kamusnya. Yang cowok juga sama. Pokoknya nggak boleh ketinggalan kalo udah asyik gosipin gacoannya. Seolah lawan jenis selalu mangkal dalam kepala kita. Mengalir dalam darah kita. Dan menghembus dalam desah napas kita. Ini bener-bener red alert !<br />
Bener lho. Kita nggak boong. <br />
<a name='more'></a>Pergaulan remaja kian hari kian menunjukkan sinyal-sinyal berbahaya. Di mana aja, kapan aja, cewek-cowok campur baur tak tekendali. Kagak ada remnya. Nyelonong trus kayak rem blong. Kalo mobil tabrakan masih mending penyoknya ke dalem. Coba kalo cewek �ditabrak' cowok, penyoknya kan ke luar. Apa nggak malu? Ini nih satu dari sekian banyak bahaya gaul bebas remaja seka-rang. Ini berarti tanda-tanda pergaulan remaja sekarang udah kagak sehat. Hati-hati lho!<br />
Gaul bebas itu nggak sehat<br />
Cowok mana sih yang nggak punya temen cewek? Tarzan aja yang tiap hari gaul ama penghuni hutan seneng abis bisa nyohib ama Jane. Manusia emang kudu berinteraksi satu sama lain. Biar nggak ketinggalan informasi. Itu barang kali yang suka dijadiin alasan pen-tingnya jadi anak gaul. Dan belum bisa dibilang gaul kalo cuma berkecimpung di dunia sejenis. Cewek ama temen cewek atau cowok ama temen cowok. Tapi kudu ada kolaborasi antara pergaulan cewek-cowok. Emangnya musisi?<br />
Gaul bebas emang udah jadi budaya remaja. Karena secara alamiah, remaja mulai mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara fisik, psikologis, dan sosial. Secara fisik, organ-organ tubuh termasuk organ reproduksi mulai mateng. Secara psikologis, remaja mulai mengurangi ketergantungannya dengan orang tua. Dan secara sosial, remaja mulai mengenal dunia luar. Gaul ama temen-temen sebaya maupun masyarakat luas.<br />
Pada usia remaja juga rasa ketertarikan dengan lawan jenis lagi hangat-hangatnya. Virus �merah jambu' pun mulai menjangkiti. Dampaknya udah bisa kita lihat dengan mata kepala dan mata kaki sendiri. Pacaran yang diawali dari PDKT, kencan, dan bikin komitmen makin populer di kalangan remaja. Seolah ada aturan tak tertulis yang mengharuskan remaja punya pacar. Katanya pacaran bisa memupuk kedewasaan dalam emosi dan kepribadian. Hehehe�emangnya pohon mangga pake dipupuk segala?<br />
Sobat muda muslim, bukannya kita ngiri ngerecokin orang pacaran. Kagak. Kita cuma mau ngingetin sebagai sesama muslim. Pacaran yang identik dengan gaul bebas nggak akan pernah aman dari bidikan panah beracun berlumur nafsu yang dilontarkan setan. Pacaran hanya menjadi ajang baku syahwat. Karena unsur nafsu seksual kian mendominasi. Pegangan tangan, cipiki (cium pipi kiri)-cipika (cium pipi kanan) plus cibi (cium bibir) yang katanya jadi bumbu penyedap orang pacaran nggak tabu lagi dilakukan. Emang pas jadi bumbu-penyedap�.sebelum dipanggang di neraka! Iiih�!<br />
Kita juga nggak asal ngomong kalo batas antara gaul bebas atau pacaran dengan seks bebas kian bias. Buktinya, sekitar 18-20 persen remaja di Indonesia pernah melakukan hubungan seks bebas. �'Itu hasil penelitian yang pernah kami lakukan terhadap pelajar dan mahasiswa,'' ujar dr Boyke Dian Nugraha SpOG MARS, saat berbicara dalam acara �'Let's Talk About Drugs & Free Sex'', Minggu (1/6) di Gedung Dharma Wanita Jateng. ( Suara Merdeka, 02/06/2003 ).<br />
Belum lagi berita menghebohkan ketika suatu penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Studi Cinta dan Kemanusiaan serta Pusat Pelatihan Bisnis dan Humaniora (LSCK PUSBIH) menunjukkan hampir 97,05 persen mahasiswi di Yogyakarta sudah hilang keperawanannya saat kuliah MasyaAllah sungguh berdosa. Yang lebih mengenaskan, semua responden mengaku melakukan hubungan seks tanpa ada paksaan. Semua dilakukan atas dasar suka sama suka dan adanya kebutuhan. Selain itu, ada sebagian responden mengaku melakukan hubungan seks dengan lebih dari satu pasangan dan tidak bersifat komersil. ( detik.com, 02/08/2002 ). Nggak sehat tuh!<br />
Risiko gaul nggak sehat<br />
Sobat muda muslim, banyak side effect akibat gaul bebas yang gak sehat itu. Ibaratnya kulit kita yang luka terus terinfeksi kuman. Udah suhu badan kita naik, basah ama keringet dingin, lukanya juga bisa korengan, terus ditongkrongin lalat ijo lagi. Iih�jijay deh.<br />
Sorry ya, bukannya kita mendramatisir keadaan. Tapi emang itu kenyataannya kok. Gaul bebas yang berujung seks bebas itu bisa berakibat pada Kehamilan yang Tidak Dikehendaki alias KTD. Udah gitu nggak sedikit yang depresi alias �sutris'. Malu ama keluarga, se-kolah, en temen. Atawa belum siap jadi nyokap.<br />
Parah-nya, remaja yang keda-petan hamil di luar nikah suka ambil keputusan nekat. Apalagi pacarnya nggak mau tanggung jawab atau belum siap berumah tangga. Jadinya ada yang tega-teganya membuang bayi hasil �proyek' mereka. Bahkan nggak sedikit yang ambil keputusan mengaborsi janin yang tengah dikandungnya. Nggak salah kalo ada yang bilang mereka cuma pengen enaknya, tapi nggak mau anaknya. Ada juga lho nasib remaja putri yang kecemplung ke dunia PSK karena merasa udah nggak suci lagi. Parah banget khan?<br />
Selain KTD, resiko gaul bebas juga bisa berupa menjangkitnya virus HIV/AIDS atau penyakit menular seksual. Karena bisa jadi maraknya seks bebas itu memancing remaja �parkir' di tempat-tempat lain yang nggak steril. Atau akibat penyalahgunaan narkoba.<br />
Base line survey yang dilakukan oleh BKKBN LDFE UI (2000) memperlihatkan di Indonesia terjadi 2,4 juta kasus aborsi per tahun dan sekira 21% (700-800 ribu) dilakukan oleh remaja. Hal lain yang lebih menarik adalah sekira 11% dari seluruh kelahiran di Indonesia adalah usia remaja dan 43% wanita melahirkan anak pertama kurang dari 9 bulan sejak tanggal pernikahannya. Dilaporkan pula angka PMS di kalangan remaja sekira 4,18% serta 50% jumlah penderita HIV/AIDS di Jawa Barat adalah usia 15-29 tahun (KPAD Jawa Barat, Desember 2001). Angka pengguna narkoba oleh remaja berjumlah 2736 (BPS, 2000). ( Pikiran Rakyat, 01/03/03 ) </div>All About Mehttp://www.blogger.com/profile/07860585850103602373noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5499573671923973554.post-60650964385562282402009-01-17T22:52:00.001+08:002010-10-07T11:07:02.570+08:00<span style="color: #3333ff;">Taubatnya Seorang Hamba<br />
<br />
<br />
Ketika hati mulai ada keraguan<br />
Kegelisahan mulai menyelimuti relung jiwaku<br />
Semakin hari semakin resah<br />
Seakan hidup tak ada artinya lagi<br />
<br />
Akankah ini berakhir?<br />
Aku mulai penat dengan kehidupan yang fana ini<br />
Yang hanya menumpukkan segumpalan dosa<br />
Yang dapat menyelorokkanku ke dalam azab yang pedih<br />
<br />
Ah… aku takut dan tak kuasa masuk ke dalam neraka-Mu<br />
Tapi, aku juga seakan tak pantas masuk ke dalam surga-Mu<br />
Aku sepertinya terlalu hina masuk ke surga-Mu<a name='more'></a><br />
<br />
Namun, tiba-tiba saja<br />
Secercah kasih-Mu, Ya Allah<br />
Mulai menerangi jiwaku yang gelap<br />
Meneduhi hatiku yang resah<br />
Mengobati hatiku yang berlumuran dosa<br />
<br />
Ya Allah…Ya Rabbku<br />
Di bulan suci ramadhan ini,<br />
Kuberdoa dan berzikir sebaikmungkin<br />
Memohon ampunan-Mu<br />
Memohon keridhaan-Mu<br />
Kubersimpuh kepada-Mu<br />
Hingga sebening air mata<br />
Jatuh membasahi kedua pipiku<br />
<br />
<br />
Created by Pujiati Sari</span>All About Mehttp://www.blogger.com/profile/07860585850103602373noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5499573671923973554.post-57352758040147861452009-01-17T22:37:00.000+08:002010-10-07T11:07:33.771+08:00Nih...Laporan Praktikum Biologi...Topik : Klasifikasi makhluk hidupTujuan :1.Mahasiswa memahami prinsip atau dasar klasifikasi makhluk hidup.2.Mahasiswa mampu melakukan klasifikasi menggunakan dasar tertentu.Alat dan bahan :1. daun singkong (Manihot esculenta)2. daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia)3. daun waru (Hibiscus tilliacsus)4. daun nangka (Artocarpus heterophyllus)5. daun alpukat (Persea americana Mill)6. daun cempaka (Michelia champaka Linn)7. daun melinjo (Gnetum gnemon)8. daun mangga (Mangifera sp.)9. daun jambu (Psidium guajava)10. daun durian (Durio zibethinus Murr)<br />
<a name='more'></a>Cara /langkah kerja :1. Mengambil berbagai macam daun yang telah disediakan pembimbing.2. Mengelompokkan daun-daun tersebut menjadi dua menggunakan suatu dasar pengelompokkan tertentu,masalnya berdasarkan bentuk daun.3. Mengelompokkan kembali tiap kelompok menjadi dua bagian,dengan menggunakan dasar pengelompokkan yang lain (yang berbeda dengandasar pengelompokkan diatas.4. Mencatat hasil pemisahan/pengelompokkan dalam bentuk skema.5. Mencari nama latin dari setiap tanaman pada buku referensi.PembahasanBegitu banyak tanaman di dunia ini. Dari sekian banyak tanaman,dapat dibedakan atau dikelompokkan berdasar ciri tertentu,misalnya dari daunnya,buahnya,bunganya,batangnya,dan beberapa sifat lain yang lebih khusus. Dari ciri-ciri tersebut tumbuhan dapat dikelompokkan berdasar phylum,ordo,suku,marga(genus),kelas atau spesies. Metode pengelompokkan ini disebut klasifikasi. Klasifikasi adalah sebuah metode untuk menyusun data secara sistematis atau berdasar ciri atau sifat yang dimiliki.Cara untuk mengklasifikasikan tanaman salah satunya dengan melihat ciri yang dimliki daun pada tanaman tersebut. Dari daun-daun tersebut dapat dibedakan berdasarkan :• bangun daun (circum scripto)• ujung daun (apex)• pangkal daun (basis)• susunan tulang daun (nervatio/nenatio)• tepi daun (margo)• daging daun (intervenium)• permukaan daun• warna daun• dan lainnya.Berdasarkan bentuknya,daun dapat dibedakan menjadi bentuk menjari,menyirip dan bulat. Bentuk daun menjari(palminervis)yaitu apabila dari ujung tangkai daun keluar beberapa tulang yang memencar,seperti jari-jari pada tangan yang jumlahnya ganjil,contohnya daun singkong(Manihot esculenta). Bentuk daun menyirip(penninervis),dengan ciri tulang daun merupakan terusan dari tangkai daun,dan dari tulang ini muncul tulang-tulang cabang kearah samping,mirip sirip ikan,contohnya daun jambu(psidium guajava). Bentuk daun bulat(orbicularis),dengan ciri panjang dan lebar sama.contohnya daun waru(Hibiscus tiliaceus).Dari permukaan daun,terlihat beberapa ciri yang dapat dirasakan yang berupa permukaan kasar dan permukaan halus. Ciri ini terlihat dengan ada tidaknya bulu/rambut pada daun. Banyaknya bulu pada daun dapat dirasakan lebih kasar dari pada yang tidak ada bulunya. Pada permukaan yang halus,tampak lebih mengkilap,hal ini terlihat kerena tidak adanya bulu pada daun. Daun yang kasar seperti contoh daun nangka,dan daun yang terlihat mengkilap contohnya daun cempaka.Pada beberapa daun,terlihat sekali sifat anak tulang daun. Dari beberapa daun,arah anak tulang daun ada yang lebih kesamping,ada juga yang terlihat lebih keatas. Sifat anak tulang daun juga lebih bervariasi,ada yang terlihat lebih menonjol,simetris,dan memiliki cabang-cabang yang jelas terlihat. Contoh dari anak tulang daun yang terlihat lebih jelas/menonjol yaitu daun jambu biji.Hampir semua daun berwarna hijau,namun tidak semua permukaan daun berwarna hijau. Beberapa daun memiliki warna permukaan daun yang berbeda antara permukaan atas dan bawah. Hal ini tampak terlihat jelas pada daun durian,pada permukaan atasnya terlihat hijau,namun pada permukaan bawahnya,berwarna agak kecoklatan. Pada daun yang lain juga terlihat perbedaan antara permukaan yang atas dan bawah.Pada ujung daun juga terlihat ciri dan sifat yang berbeda pada setiap daun. Ujung daun dapat bersifat runcing,meruncing,dan membulat. Pada ujung daun yang runcing,terlihat kedua tepi daun menuju keatas sedikit demi sedikit sehingga pertemuannya pada ujung puncak daun membentuk sudut kurang dari 90o. Pada daun yang meruncing,kedua tepi daun lebih lebar sehingga ujungnya terlihat lebih lebar dari pada daun yang ujungnya runcing,seperti contoh daun alpukat. Daun yang ujungnya membulat,ujungnya terlihat lebih tumpul,namun tidak membentuk sudut sehingga ujung daun merupakan semacam busur yang bulat,hal ini terlihat pada daun jeruk nipis.Pada pengamatan yang dilakukan terhadap sepuluh daun yang tersedia,memiliki berbagai ciri yang khusus,misalnya daun durian,memiliki ciri-ciri bentuk daun lonjong,ujung meruncing,anak tulang daun simetris,bentuk tulang daun lurus,dan warna permukaan bawah kecoklatan. Daun yang lain juga memiliki sifat yang berbeda dari daun-daun yang lain.KesimpulanKlasifikasi tumbuhan dapat dilakukan dengan melihat ciri dan sifat pada daun contohnya, bentuknya, ujungnya, pangkalnya, susunan tulang-tulangnya, tepinya ,daging daunnya, permukaan daunnya, arah anak tulang,bentuk tulang daun, dan warna permukaan daun.Daftar pustakaTjitrosoepomo,Gembong.2001.Morfologi Tumbuhan.Yogyakarta:Gadjah Mada University PressB.Hidayat,Estiti.1994.Morfologi Tumbuhan.Jakarta:DepdikbudWinatasamita,Djamhur.1994.Biologi Umum.Jakarta:DepdikbudAll About Mehttp://www.blogger.com/profile/07860585850103602373noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5499573671923973554.post-27392621012553609592009-01-17T22:33:00.000+08:002009-01-17T22:35:21.943+08:00Silaturahmi, Tuh Penting!!!Silaturahmi dalam Islam nggak cuma menjaga hubungan baik dengan orang-orang dekat. Tapi juga termasuk perbuatan wajib yang berlimpah pahala. Rasulullah saw. bersabda: “Siapa yang percaya pada Allah dan hari kemudian hendaknya menghormati tamu. Dan siapa yang percaya pada Allah dan hari kemudian harus menghubungi sanak saudara (menjaga hubungan persaudaraan). Dan siapa yang percaya pada Allah dan hari kemudian harus berkata baik atau diam. “ (HR Bukhari dan Muslim).<br />Dari hadist di atas, jelas dikatakan bahwa ajang silahturahmi, tuh penting sekali. Dalam suatu hadist diriwayatkan juga, bahwa dengan bersilaturahmi maka berguguranlah segala dosa-dosa kita. Nah, tidak lama lagi, lebaran Idul Fitri akan tiba. Persiapkanlah sedini mungkin, hati yang bersih, yaitu hati yang bebas dari penyakit-penyakit hati. Yang insya Allah, hati kita bisa bersih baik secara lahir maupun bathin.All About Mehttp://www.blogger.com/profile/07860585850103602373noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5499573671923973554.post-4209736838548571172009-01-17T22:11:00.000+08:002010-10-07T11:08:09.283+08:00Indahnya Pelangi-pelangi laskarLaskar Pelangi adalah novel pertama karya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Andrea_Hirata" title="Andrea Hirata">Andrea Hirata</a> yang diterbitkan oleh <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bentang_Pustaka&action=edit&redlink=1" title="Bentang Pustaka (belum dibuat)">Bentang Pustaka</a> pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/2005" title="2005">2005</a>. Novel ini bercerita tentang kehidupan 10 anak dari keluarga miskin yang bersekolah (<a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/SD" title="SD">SD</a> dan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/SMP" title="SMP">SMP</a>) di sebuah sekolah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammadiyah" title="Muhammadiyah">Muhammadiyah</a> di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Belitung" title="Belitung">pulau Belitong</a> yang penuh dengan keterbatasan. Mereka adalah:<br />
Ikal<br />
Lintang; Lintang Samudra Basara bin Syahbani Maulana Basara<br />
Sahara; N.A. Sahara Aulia Fadillah binti K.A. Muslim Ramdhani Fadillah<br />
Mahar; Mahar Ahlan bin Jumadi Ahlan bin Zubair bin Awam<br />
A Kiong (Chau Chin Kiong); Muhammad Jundullah Gufron Nur Zaman<br />
Syahdan; Syahdan Noor Aziz bin Syahari Noor Aziz<br />
Kucai; Mukharam Kucai Khairani<br />
Borek aka Samson<br />
<a name='more'></a><br />
Trapani; Trapani Ihsan Jamari bin Zainuddin Ilham Jamari<br />
Harun; Harun Ardhli Ramadhan bin Syamsul Hazana Ramadhan<br />
Mereka bersekolah dan belajar pada kelas yang sama dari kelas 1 <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/SD" title="SD">SD</a> sampai kelas 3 <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/SMP" title="SMP">SMP</a>, dan menyebut diri mereka sebagai Laskar Pelangi. Pada bagian-bagian akhir cerita, anggota Laskar Pelangi bertambah satu anak perempuan yang bernama Flo, seorang murid pindahan. Keterbatasan yang ada bukan membuat mereka putus asa, tetapi malah membuat mereka terpacu untuk dapat melakukan sesuatu yang lebih baik.<br />
Laskar Pelangi merupakan buku pertama dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tetralogi" title="Tetralogi">Tetralogi</a> Laskar Pelangi. Buku berikutnya adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sang_Pemimpi" title="Sang Pemimpi">Sang Pemimpi</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Edensor" title="Edensor">Edensor</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Maryamah_Karpov" title="Maryamah Karpov">Maryamah Karpov</a>. Buku ini tercatat sebagai buku <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sastra" title="Sastra">sastra</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a> terlaris sepanjang sejarah.<br />
Daftar isi[<a class="internal" href="javascript:toggleToc()" id="togglelink">sembunyikan</a>]<br />
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Laskar_Pelangi#Sinopsis">1 Sinopsis</a><br />
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Laskar_Pelangi#Tokoh-tokoh">2 Tokoh-tokoh</a><br />
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Laskar_Pelangi#10_Anggota_Laskar_Pelangi">2.1 10 Anggota Laskar Pelangi</a><br />
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Laskar_Pelangi#Tokoh-tokoh_Lain">2.2 Tokoh-tokoh Lain</a><br />
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Laskar_Pelangi#Film_Laskar_Pelangi">3 Film Laskar Pelangi</a><br />
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Laskar_Pelangi#Pranala_luar">4 Pranala luar</a><br />
//<br />
<a href="" id="Sinopsis" name="Sinopsis"></a><br />
[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Laskar_Pelangi&action=edit&section=1" title="Sunting bagian: Sinopsis">sunting</a>] Sinopsis<br />
Cerita terjadi di desa <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gantung,_Gantung,_Belitung_Timur&action=edit&redlink=1" title="Gantung, Gantung, Belitung Timur (belum dibuat)">Gantung</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gantung,_Belitung_Timur" title="Gantung, Belitung Timur">Gantung</a>, <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Belitung_Timur" title="Belitung Timur">Belitung Timur</a>. Dimulai ketika sekolah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammadiyah" title="Muhammadiyah">Muhammadiyah</a> terancam akan dibubarkan oleh <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Depdikbud" title="Depdikbud">Depdikbud</a> <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumsel" title="Sumsel">Sumsel</a> jikalau tidak mencapai siswa baru sejumlah 10 anak. Ketika itu baru 9 anak yang menghadiri upacara pembukaan, akan tetapi tepat ketika Pak Harfan, sang kepala sekolah, hendak berpidato menutup sekolah, Harun dan ibunya datang untuk mendaftarkan diri di sekolah kecil itu.<br />
Dari sanalah dimulai cerita mereka. Mulai dari penempatan tempat duduk, pertemuan mereka dengan Pak Harfan, perkenalan mereka yang luar biasa di mana A Kiong yang malah cengar-cengir ketika ditanyakan namanya oleh guru mereka, Bu Mus. Kejadian bodoh yang dilakukan oleh Borek, pemilihan ketua kelas yang diprotes keras oleh Kucai, kejadian ditemukannya bakat luar biasa Mahar, pengalaman cinta pertama Ikal, sampai pertaruhan nyawa Lintang yang mengayuh sepeda 80 <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Km" title="Km">km</a> pulang pergi dari rumahnya ke sekolah.<br />
Mereka, Laskar Pelangi - nama yang diberikan Bu Muslimah akan kesenangan mereka terhadap pelangi - pun sempat mengharumkan nama sekolah dengan berbagai cara. Misalnya pembalasan dendam Mahar yang selalu dipojokkan kawan-kawannya karena kesenangannya pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Okultisme" title="Okultisme">okultisme</a> yang membuahkan kemenangan manis pada karnaval <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/17_Agustus" title="17 Agustus">17 Agustus</a>, dan kejeniusan luar biasa Lintang yang menantang dan mengalahkan Drs. Zulfikar, guru sekolah kaya PN yang berijazah dan terkenal, dan memenangkan lomba cerdas cermat. Laskar Pelangi mengarungi hari-hari menyenangkan, tertawa dan menangis bersama. Kisah sepuluh kawanan ini berakhir dengan kematian ayah Lintang yang memaksa Einstein cilik itu putus sekolah dengan sangat mengharukan, dan dilanjutkan dengan kejadian 12 tahun kemudian di mana Ikal yang berjuang di luar pulau Belitong kembali ke kampungnya. Kisah indah ini diringkas dengan kocak dan mengharukan oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Andrea_Hirata" title="Andrea Hirata">Andrea Hirata</a>, kita bahkan bisa merasakan semangat masa kecil anggota sepuluh Laskar Pelangi ini.<br />
<a href="" id="Tokoh-tokoh" name="Tokoh-tokoh"></a><br />
[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Laskar_Pelangi&action=edit&section=2" title="Sunting bagian: Tokoh-tokoh">sunting</a>] Tokoh-tokoh<br />
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Laskar-Pelangi.jpg" title="Anggota Laskar Pelangi"></a><br />
<a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Laskar-Pelangi.jpg" title="Perbesar"></a>Anggota Laskar Pelangi<br />
Tokoh-tokoh yang muncul dalam Laskar Pelangi:<br />
<a href="" id="10_Anggota_Laskar_Pelangi" name="10_Anggota_Laskar_Pelangi"></a><br />
[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Laskar_Pelangi&action=edit&section=3" title="Sunting bagian: 10 Anggota Laskar Pelangi">sunting</a>] 10 Anggota Laskar Pelangi<br />
Ikal : Tokoh 'aku' dalam cerita ini. Ikal yang selalu menjadi peringkat kedua memiliki teman sebangku bernama Lintang, yang merupakan anak terpintar dalam Laskar Pelangi. Ia berminat pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sastra" title="Sastra">sastra</a>, terlihat dari kesehariannya yang senang menulis <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Puisi" title="Puisi">puisi</a>. Ia menyukai A Ling, sepupu dari A Kiong, yang ditemuinya pertama kali di sebuah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Toko_kelontong" title="Toko kelontong">toko kelontong</a> bernama Toko Sinar Harapan. Pada akhirnya hubungan mereka berdua terpaksa berakhir oleh jarak akibat kepergian A Ling ke <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jakarta" title="Jakarta">Jakarta</a> untuk menemani bibinya.<br />
Lintang : Teman sebangku Ikal yang luar biasa jenius. Ayahnya bekerja sebagai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nelayan" title="Nelayan">nelayan</a> miskin yang tidak memiliki perahu dan harus menanggung kehidupan 14 jiwa anggota keluarga. Lintang telah menunjukkan minat besar untuk bersekolah semenjak hari pertama berada di sekolah. Ia selalu aktif didalam kelas dan memiliki cita-cita sebagai ahli <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Matematika" title="Matematika">matematika</a>. Sekalipun ia luar biasa pintar, pria kecil berambut <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Merah" title="Merah">merah</a> <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ikal&action=edit&redlink=1" title="Ikal (belum dibuat)">ikal</a> ini pernah salah membawa peralatan sekolahnya. Cita-citanya terpaksa ditinggalkan agar ia dapat bekerja untuk membiayai kebutuhan hidup keluarganya semenjak ayahnya meninggal.<br />
Sahara : Satu-satunya gadis dalam anggota Laskar Pelangi. Sahara adalah gadis keras kepala berpendirian kuat yang sangat patuh kepada agama. Ia adalah gadis yang ramah dan pandai, ia baik kepada siapa saja kecuali pada A Kiong yang semenjak mereka masuk sekolah sudah ia basahi dengan air dalam termosnya.<br />
Mahar : Pria tampan bertubuh kurus ini memiliki bakat dan minat besar pada seni. Pertama kali diketahui ketika tanpa sengaja Bu Muslimah menunjuknya untuk bernyanyi di depan kelas saat pelajaran seni suara. Pria yang menyenangi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Okultisme" title="Okultisme">okultisme</a> ini sering dipojokkan teman-temannya. Ketika dewasa, Mahar sempat menganggur menunggu nasib menyapanya karena tak bisa ke manapun lantaran ibunya yang sakit-sakitan. Akan tetapi, nasib baik menyapanya dan ia diajak petinggi untuk membuat dokumentasi permainan anak tradisional setelah membaca artikel yang ia tulis di sebuah majalah, dan akhirnya ia berhasil meluncurkan sebuah novel tentang persahabatan.<br />
A Kiong : Anak <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hokian" title="Hokian">Hokian</a>. Keturunan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tionghoa" title="Tionghoa">Tionghoa</a> ini adalah pengikut sejati Mahar sejak kelas satu. Baginya Mahar adalah suhunya yang agung. Kendatipun pria kecil ini berwajah buruk rupa, ia memiliki rasa persahabatan yang tinggi dan baik hati, serta suka menolong pada siapapun kecuali Sahara. Namun, meski mereka selalu bertengkar, ternyata mereka berdua saling mencintai satu sama lain.<br />
Syahdan : Anak <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nelayan" title="Nelayan">nelayan</a> yang ceria ini tak pernah menonjol. Kalau ada apa-apa dia pasti yang paling tidak diperhatikan. Misalnya ketika bermain sandiwara, Syahdan hanya kedapatan jadi tukang kipas putri dan itupun masih banyak kesalahannya. Syahdan adalah saksi cinta pertama Ikal, ia dan Ikal bertugas membeli kapur di Toko Sinar Harapan semenjak Ikal jatuh cinta pada A Ling. Syahdan ternyata memiliki cita-cita yang tidak pernah terbayang oleh Laskar Pelangi lainnya yaitu menjadi aktor. Dengan bekerja keras pada akhirna dia menjadi aktor sungguhan meski hanya mendapatkan peran kecil seperti tuyul atau jin... Setelah bosan, ia pergi dan kursus komputer. Setelah itu ia berhasil menjadi network designer.<br />
Kucai : Ketua kelas sepanjang generasi sekolah Laskar Pelangi. Ia menderita rabun jauh karena kurang gizi dan penglihatannya melenceng 20 derajat, sehingga jika ia menatap marah ke arah Borek, maka akan terlihat ia sedang memperhatikan Trapani. Laki-laki ini sejak kecil terlihat bisa menjadi politikus dan akhirnya diwujudkan ketika ia dewasa menjadi ketua fraksi di <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/DPRD" title="DPRD">DPRD</a> Belitong.<br />
Borek : Pria besar maniak otot. Borek selalu menjaga citranya sebagai laki-laki <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Macho&action=edit&redlink=1" title="Macho (belum dibuat)">macho</a>. Ketika dewasa ia menjadi kuli di toko milik A Kiong dan Sahara.<br />
Trapani : Pria tampan yang pandai dan baik hati ini sangat mencintai ibunya. Apapun yang ia lakukan harus selalu didampingi ibunya, seperti misalnya ketika mereka akan tampil sebagai band yang dikomando oleh Mahar, ia tidak mau tampil jika tak ditonton ibunya. Cowok yang bercita-cita menjadi guru ini akhirnya berakhir di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_sakit_jiwa" title="Rumah sakit jiwa">rumah sakit jiwa</a> karena ketergantungannya terhadap ibunya.<br />
Harun : Pria yang memiliki keterbelakangan mental ini memulai <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/SD" title="SD">sekolah dasar</a> ketika ia berumur 15 tahun. Laki-laki jenaka ini senantiasa bercerita tentang kucingnya yang berbelang tiga dan melahirkan tiga anak yang masing-masing berbelang tiga pada tanggal tiga kepada Sahara dan senang sekali menanyakan kapan libur lebaran pada Bu Muslimah. Ia menyetor 3 buah botol <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kecap" title="Kecap">kecap</a> ketika disuruh mengumpulkan karya seni kelas enam.<br />
<a href="" id="Tokoh-tokoh_Lain" name="Tokoh-tokoh_Lain"></a><br />
[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Laskar_Pelangi&action=edit&section=4" title="Sunting bagian: Tokoh-tokoh Lain">sunting</a>] Tokoh-tokoh Lain<br />
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bu_Muslimah" title="Bu Muslimah">Bu Muslimah</a> : Bernama lengkap <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=N.A.&action=edit&redlink=1" title="N.A. (belum dibuat)">N.A.</a> Muslimah Hafsari Hamid binti K.A. Abdul Hamid. Dia adalah Ibunda Guru bagi Laskar Pelangi. Wanita lembut ini adalah pengajar pertama Laskar Pelangi dan merupakan guru yang paling berharga bagi mereka.<br />
Pak Harfan : Nama lengkap <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=K.A.&action=edit&redlink=1" title="K.A. (belum dibuat)">K.A.</a> Harfan Efendy Noor bin K.A. Fadillah Zein Noor. Kepala sekolah dari sekolah Muhammadiyah. Ia adalah orang yang sangat baik hati dan penyabar meski murid-murid awalnya takut melihatnya.<br />
Flo : Bernama asli adalah Floriana, seorang anak tomboi yang berasal dari keluarga kaya. Dia merupakan murid pindahan dari sekolah PN yang kaya dan sekaligus tokoh terakhir yang muncul sebagai bagian dari laskar pelangi. Awal pertama kali masuk sekolah, ia sempat membuat kekacauan dengan mengambil alih tempat duduk Trapani sehingga Trapani yang malang terpaksa tergusur. Ia melakukannya dengan alasan ingin duduk di sebelah Mahar dan tak mau didebat.<br />
A Ling : Cinta pertama Ikal yang merupakan saudara sepupu A Kiong. A Ling yang cantik dan tegas ini terpaksa berpisah dengan Ikal karena harus menemani bibinya yang tinggal sendiri.<br />
<a href="" id="Film_Laskar_Pelangi" name="Film_Laskar_Pelangi"></a><br />
[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Laskar_Pelangi&action=edit&section=5" title="Sunting bagian: Film Laskar Pelangi">sunting</a>] Film Laskar Pelangi<br />
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Crystal_Clear_app_xmag.png" title="!"></a>Artikel utama untuk bagian ini adalah: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Laskar_Pelangi_%28film%29" title="Laskar Pelangi (film)">Laskar Pelangi (film)</a><br />
Naskah Laskar Pelangi telah diadaptasi menjadi sebuah film berjudul sama dengan bukunya. Film <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Laskar_Pelangi_%28film%29" title="Laskar Pelangi (film)">Laskar Pelangi</a> diproduksi oleh <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Miles_Films&action=edit&redlink=1" title="Miles Films (belum dibuat)">Miles Films</a> dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mizan_Production&action=edit&redlink=1" title="Mizan Production (belum dibuat)">Mizan Production</a>, dan digarap oleh sutradara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Riri_Riza" title="Riri Riza">Riri Riza</a>. Skenario adaptasi ditulis oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Salman_Aristo" title="Salman Aristo">Salman Aristo</a> dibantu oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Riri_Riza" title="Riri Riza">Riri Riza</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mira_Lesmana" title="Mira Lesmana">Mira Lesmana</a>. Menurut Andrea Hirata, dengan diadaptasi menjadi sebuah film, pesan-pesan yang terkandung di bukunya diharapkan dapat lebih menyebar ke khalayak lebih luas.<br />
Film ini penuh dengan nuansa lokal Pulau Belitong, dari penggunaan dialek Belitung sampai aktor-aktor yang menjadi anggota Laskar Pelangi juga adalah anak-anak asli Belitung. Lokasi syuting juga di Pulau Belitung dan biaya produksinya mencapai Rp 8 Milyar.All About Mehttp://www.blogger.com/profile/07860585850103602373noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5499573671923973554.post-36629788768220084682008-10-10T17:45:00.000+08:002010-10-07T11:08:56.173+08:00<div align="center"><span style="color: yellow; font-size: 130%;"><b>BENARKAH<br />
INSTRUKSI, JUKLAK, DAN JUKNIS<br />
(IJJ) PEDOMAN MEMATIKAN<br />
KREATIFITAS GURU?</b></span></div><i><span style="color: #000066;">By: Asri Djalil, S.Pd</span></i><br />
<br />
Masih terbayang dalam ingatan penulis (hari, minggu, dan bulan) pertama menjadi guru di salah satu SMA di Kabupaten Donggala. Tepatnya di SMA Negeri Tompe. Saat itu pula aktifitas sebagai guru dilaksanakan. Sampai saat ini di SMA Negeri 5 Palu. Aktifitas guru diemban hingga saat ini, sebagai sebuah rutinitas mengasyikkan, membanggakan dan membahagiakan. Betapa tidak, berhadapan dengan ratusan bahkan ribuan penson dengan karakter dan kemampuan beragam membuat penulis mendapatkan sesuatu yang luar biasa nilai dan manfaatnya.<br />
<a name='more'></a><br />
Di balik keluarbiasaan itu, penulis mengalami keadaan yang juga dialami oleh sebagian besar guru. Keadaan yang dimaksud adalah keterikatan dan ketergantungan pada yang namanya instruksi, juklak dan juknis (IJJ) dari atasan langsung. Atasan langsung yang dimaksud adalah kepala sekolah, dan kepala sekolah pun tergantung pada atasan langsungnya, begitu pula atasan langsungnya tersebut. Keterikatan dan ketergantungan yang menjadi matarantai panjang sebuah sistem, hingga sampai pada personil terdepan yaitu para guru yang mengelola pembelajaran. Keterikatan dan ketergantungan guru pada peraturan-peraturan yang tidak seharusnya mengikat hingga guru tidak dapat berkreasi karena terpasung dengan IJJ. Keadaan tersebut berlaku cukup lama.<br />
Karena cukup lamanya terikat dan tergantung pada IJJ, sebagian besar guru menjadi susah keluar dari pasungan tersebut. Keidaksanggupan lepas dari pasungan tersebut inilah yang saat ini menjadi tanda tanya besar. Mengapa belum bisa lepas?<br />
Melalui tulisan ini penulis mengetengahkan hasil pemotretan sesaat (snap shot) ungkapkan rekan-rekan guru dalam beberapa sisi pandangan. Pertama, pandangan yang justru senang dengan IJJ. Mereka mengatakan, ”Kalau ada IJJ kita guru jadi enak, tidak perlu disibukkan lagi dengan merancang sendiri, dan berlatih untuk menerapkannya. Mengapa cari-cari kesibukan, sudah ada yang jadi, ya dipakai saja”. Kedua, pandangan yang ingin keluar dari pasungan IJJ tetapi tidak punya kesanggupan keluar, karena keterbatasan kemampuan. Akhirnya kembali juga kekubangan awal. Salah seorang mengatakan, “Saya tidak dapat melakukan sesuai apa yang sudah ada. Masalahnya kurang cocok diterapkan di kelas saya”. Ketiga, pandangan mereka yang telah mencoba mengurangi rasa terikat dan tergantung. Tetapi akhirnya mengalami kesulitan, kemudian terpaksa meminta petunjuk kepada orang lain. ”Mohon petujuk agar bisa berbuat lebih baik”. Keempat, pandangan orang berjiwa besar untuk tidak terikat dan tergantung IJJ. Mereka mengatakan, “Kalau dari IJJ tidak dapat diterapkan, mengapa harus diadopsi. Bukankah profesi kita, profesi yang bisa berkembang sesuai kebutuhan yang ada di masyarakat? Apa salahnya merancang sendiri sesuai kebutuhan kita. Dan tentunya IJJ dijadikan sebagai pijakan untuk berkreasi”.<br />
Penulis yang juga seorang guru mengalami semua cara tersebut. Tetapi kini mulai/sedang mencoba cara keempat.<br />
Kurikulum berbasis kompetensi yang diarahkan pada kurikulum tingkat satuan pendidikn (KTSP) menjadi dasar untuk berkreasi. Di dalam KTSP, pihak sekolah berkewajiban merancang sendiri kurikulum sesuai kebutuhan sekolah, mengacu pada kurikulum nasional untuk menentukan standar minimal yang harus dicapai. Para guru yang berpengalaman dengan menerima masukan guru lainya, duduk bersama merancang kurikulum sekolah teresebut bersama stake holder dalam bentuk work shop. Inilah yang dijadikan landasan pijak untuk berkreasi saat ini.<br />
Bedasarkan pandangan- pandangan tersebut, benarkah instruksi, juklak, dan juknis (IJJ) menjadi pedoman yang mematikan kreatifitas guru? Jawabanya beragam. Ada guru yang setuju IJJ diikuti. Tetapi dengan jawaban itu, terlihat jelas belang guru. Ia adalah figur yang mati kretifitasnya. Ada pula guru, berada antara ya dan tidak, guru seperti ini adalah guru yang belum mampu berkresi, karena harus memohon petunjuk terlebih dahulu. Ada yang mengatakan dengan tegas kalau diharuskan mengikuti IJJ itu sama dengan mematikan kreatifitas guru.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Jika kreatifitas guru belum atau tidak ada, maka muncullah golongan guru “mohon petujuk”. Ada petunjuk barulah dapat berbuat. Dan jika demikian sikap dan kemampuan guru, imbasnya kualitas pendidikan tidak dapat ditingkatkan. Out put/ lulusan sekolah kita adalah juga lulusan yang hanya mampu menunggu uluran tangan orang untuk membantunya. Hal ini, terbukti benar. Hanya sekian persen saja yang bisa lanjut kependidikan lebih tinggi, begitu pula yang terserap menjadi pegawai/ karyawan baik negeri maupun swasta jumlahnya kecil, itupun telah dijembatani orang lain. Ketika menjadi pekerja, nanti ada perintah diikuti petunjuk baru dapat bekerja. Hasil kerja pun kualitasnya rendah dan tidak mempelihatkan adanya inovasi. Itulah yang terjadi saat ini di negeri ini.<br />
Pembelajaran yang diterapkan dengan berpatokan pada pandangan pertama, kedua dan ketiga adalah pembelajaran mengikuti detail-detail perilaku dan langkah-langkah jelas dan relatif pasti sesuai petunjuk, pembelajaran model ini menghasilakan output yang distandardisasikan. Pembelajaran model ini oleh (Zamroni, 2001) menyebutnya sebagai Hard Profession. Gurunya terikat dan tergantung pada IJJ.<br />
Membelajarkan anak didik adalah seni mentransfer pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai yang diarahkan oleh nilai-nilai pendidikan. Anak didik harus dipandang sebagai mahluk yang memiliki sejumlah pengetahuan dan ketrampilan dan unik.<br />
Untuk itu guru harus mempunyai kebebasan mengembangkan susana bebas bagi anak didik untuk mengkaji apa yang menarik, mengekspresikan ide-ide dan kreatifitas mereka. Untuk itulah guru harus menjadi model bagi anak didiknya.<br />
Pembelajaran yang menghendaki terciptanya suasana bebas dan menarik, dapat mentranfer pengetahuan dan ketrampilan dengan lancar, maka guru paling tidak senantiasa melakukan tiga hal: a) memicu, memacu dan menggabungkan seluruh kemampuan yang dimiliki anak didik; b) menjadikan apa yang ditransfer sebagai sesuatu yang menantang dan menarik sehingga muncul intrinsic-motivation untuk mempelajarinya; dan, c) mengkaji secara mendalam materi yang ditransfer sehingga menimbulkan keterkaitan dengan pengetahuan lain yang mungkin bisa ditemukan di tengah masyarakat kelak. Pembelajaran yang seperti ini adalah pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan prinsif kebebasan bernilai edukaif, tidak harus mengikuti suatu prosedur baku dalam detail langkah-langkah. Pembelajaran tersebut adalah pembelajaran yang memiliki “sense” dan “art”. Sense dan art memegang peranan amat penting dalam rangka pencapaian tujuan. Pembelajaran model ini oleh (Zamroni, 2001) menyebutnya sebagai Soft Profession.<br />
Guru yang mampu melaksakan pembelajara model soft profession adalah guru yang memahami dan menyadari posisinya sebagi guru dan sebagai pendidik. Memiliki multi peran sehingga mampu menciptakan kondisi belajar efektif. Ia tidak terpasung lagi dengan IJJ, tetapi bukan berari mengabaikannya. Perlu diketahui instruksi, juklak dan juknis bukanlah kitap suci, tetapi dapat dijadikan batu loncatan untuk membangun kemampuan berkreasi. Terkecuali oleh atasan langsung guru, atasan langsung dari atasan langsung guru terus katas, menghendaki dan mengharuskan seluruh guru untuk tunduk patuh dengan IJJ-nya, itu barulah dapat dikatakan mematikan kretifitas guru.<br />
Namun kenyataannya hingga saat ini masih ada yang senang melaksanakan tugas pembelajaran dan pendidikan berpedoman pada apa yang telah jadi sebagai produk atasannya berupa IJJ tersebut. Dengan demikian tidak ada yang bisa dikambing hitamkan dalam persoalan hadirnya isntruksi, juklak, dan juknis dalam pendidikan kita.<br />
Di tangan kepala sekolah dan guru IJJ itu bisa menjadi pedoman yang bermanfaat. Dengan ketentuan IJJ harus dipelajari sehingga diperoleh benang merahnya/ruhnya untuk dijadikan pangkal bergerak maju sesuai kebutuhan sekolahnya. Ini dimaksudkan agar standar nasional pendidikan tetap sebagai sasaran akhirnya.<br />
Bagi para pengambil keputusan dan penentu kebijakkan, janganlah IJJ dijadikan sebagi alat satu-satunya sebagai pengontrol kami (guru) dalam melaksanakan tugas dan kewajiban. Berilah kami kebebasan berkresi membangun piramida pendidikan kita di Sulawesi Tengah ini. Jadikanlah pendidikan kita sebagai pondasi kokoh negeri ini dalam rangka mengejar ketertinggalan yang cukup jauh. Terutama tingkat kemampuan sumberdaya manusia yang hanya dapat berbuat kalau ada penunjuk yang jelas. Janganlah muncul kembali ungkapan “mohon petunjuk-mohon petunjuk”. Kretif, inovatif, berdaya saing itulah dambaan para guru untuk generasinya mendatang.All About Mehttp://www.blogger.com/profile/07860585850103602373noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5499573671923973554.post-12649293067673707882008-10-10T17:17:00.000+08:002010-10-07T11:09:08.568+08:00"Keluarlah Dari Pembelajaran Gaya Bank"<span style="color: #cc0000;"><i>By: Asri Djalil, S.Pd</i></span><br />
Dalam sebuah proses pendidikan, utamanya pendidikan formal, yang memegang peranan lebih penting adalah guru/pendidik. Dominasi guru yang dimaksudkan adalah karena besarnya tanggung jawab seorang guru dalam mendidik anak bangsa. Tetapi dalam proses pembelajaran, dominasi guru sehrusnya dikurangi sebab bila dominasinya lebih besar, akan mewujudkan sebuah model pembelajaran gaya bank. Pembelajaran gaya bank tersebut tidak bisa lagi diterapkan dewasa ini, terutama setelah kurikulum baru diterapkan yaitu kurikulum berbasis kompetensi (KBK).<br />
<a name='more'></a><br />
Apa bila pembelajaran gaya bank tersebut oleh guru masih dipertahankan dan dijadikan sebagai andalan, maka para siswa seperti dipenjarakan (terkungkung dengan sistem yang kaku. Pelajar tidak mendapat ruang dan waktu untuk mengimplementasikan kemampuan yang mereka telah miliki. Satu contoh misalnya, pada pembelajran Bahasa Indonesia, para siswa kurang mendapat kesempatan untuk mempraktikkan kemampuan mereka berekspresi melalui empat ketrampilan berbahasa. Sementara pembelajaran bahasa Indonesia untuk KBK mengharuskan siswanya untuk dapat mengimplementasikan kemampuan mereka membaca, menyikak, berbicara, dan juga menulis. Demikian pula pembelajaran untuk pelajaran lainnya, tidak bisa lagi secara total para guru hanya mencekoki pelajar dengan teori-teori atau materi bersifat hapalan, melainkan lebih mengarah pada praktisnya belajar nyata.<br />
Selama ini, masih ada guru yang melaksanakan pembelajaran dengan sedikit bergaya bank. Masih berat untuk meninggalkan dominasinya sebagai guru dengan gaya lama yang tidak pantas lagi digunakn saat ini. Malah masih ada guru yang melakukan apersepsi dengan marah-marah terlebih dahulu beberapa menit baru memulai pembelajaran. Apersepsi memang perlu tetapi bukan dengan ceramah yang manfaatnya kecil. Melainkan sebagai langkah awal untuk pengarahkan perhatian pelajar terhadap pelajaran pada saat itu. Marah bukanlah sebuah apersepsi, karena dengan marah hanya akan membuyarkan konsentrasi pelajar yang mereka telah bangun sebelum guru memulai pembelajaran. Munculah proses mengajar, bukan pembelajaran.<br />
Pembelajaran yang gurunya berperan memberi dan pelajar menerima tanpa keterlibatan siswa berperan dalam proses, itulah yang dinamakan pengjaran, yang oleh Freire (2002) disebutnya sebagai pembelajaran gaya bank.<br />
Ciri-ciri pembelajaran gaya bank yaitu : 1) guru mengajar siswa belajar. 2) guru tahu segalanya, siswa tidak tahu apa-apa. 3) guru berpikir, siswa dipikirkan. 4) guru bicara, siswa mendengarkan. 5) guru mengatur, siswa diatur, 6) guru memilih dengan paksa, siswa menuruti. 7) guru bertindak, siswa membayangkan bagaimana bertindak sesuai tindakan guru. 8) guru memilih apa yang diajarkan, siswa menyesuikan diri. 9) guru sebagai subjek, siswa adalah objeknya. Pembelajaran gaya bank inilah yang disebut model pembelajaran dominasi, bukan pembelajaran demokratis. Guru pada pembelajaran gaya tersebut membuat jurang pemisah antara dirinya sebagai guru dengan para siswanya.<br />
Namun pada kurikulum berbasis kompetensi gaya bank sama sekali tidak boleh dipergunakan lagi. Pembelajaran dalam KBK diarahkan pada keterlibatan para pelajar secara langsung dalam kegitan belajar nyata, terwujudnya proses belajar yang mengutamakan sinergisnya kemampuan kognisi, psikomotorik, dan afektif para siswa. Pembelajaran adalah suatu proses dari sebuah pabrik yang bernama sekolah dan pelajar adalah bagaikan raw-input. Sedangkan guru sebagai instrumental input. Disinilah peranan guru sebagai manejerial, fasilitator, motivator, dan mediator, sekaligus sebagai agen pembelajaran. Dan tentunya harus diikuti dengan sikap ramah dan menyenangkan bagi para siswanya.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Faktor guru memang dipandang sebagai penentu keberhasilan sebuah pembelajaran, karena gurulah yang berhadapan secara langsung dengan siswa ketika proses pembeljaran berlangsung. Dengan peranan yang sangat penting tersebut, maka guru harus mampu mengikuti dan memahami perubahan paradigma baru pendidikn secara umum, dan pembeljaran secara khusus, sehingga dalam mendidik dan membelajarkan pelajar tidak lagi bergaya bank. Harus mampu memahami pelajar sebagai mahluk individu yang memiliki pengetahuan dan wawasan luas, memahami siswa sebagai anggota masyarakat yang memiliki status sosial dengan keberagaman dimensi yang mereka milikialam.<br />
Dalam konteks inilah, wajib baginya memiliki dan terus meningkatkan kemampuan profesionalismenya melalui tiga unsur pokok , yaitu : 1) mematangkan Intelektual Quotient (IQ), 2) mematangkan Emosional Quotient (EQ), 3) mematangkan Spiritual Quotient (SQ), sehingga benar-benar menjadi agen pembelajaran profesional, bertanggung jawab, handal dan terpecaya, serta mampu bersaing secara global. Jika ketiga unsurpokok tersebut dimiliki dan menyatu dalam diri seorang guru, pembelajaran dilaksanakan kapan dan di manapun akan pasti akan mewujudkan proses Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan atau yang lebih sering disingkat (PAIKEM).<br />
Berusaha melepaskan diri dari kebiasan buruk, dengan menganggap pelajar sebagai objek pembelajaran yang tidak tahu apa-apa, adalah langkah yang tepat untuk mewujudkan pembelajaran yang baik.<br />
Untuk mengoptimalkan peran guru dalam pembelajran yang nyata, maka seorang guru harus menjadi pengelola pembelajaran berbasis kelas. Secara otomatis seorang guru berbagai hal tentang sekolah, kelas, dan lebih-lebih lagi siswanya. Harus dipahami bahwa setiap pelajar memiliki potensi yang besar. Tetapi hingga saat ini potensi pelajar hanya tinggal potensi. Sebagian besar pelajar belum bisa menggunakan dan memanfaatkan kehebatan potensi yang mereka miliki. “Orang secerdas Einstein saja, konon baru berhasil mengaktualkan potensi otaknya 20%”.<br />
“Sangat disayangkan, pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah-sekolah oleh guru kita tampaknya lebih banyak menghambat daripada memotivasi potensi otak para pelajar. Lebih fatalnya lagi, potensi itu tidak hanya tidak termotivasi, malah diplester rapat-rapat sehingga - potensi tersebut - tidak bisa mengaktual”. (Indra Djati Sidi, 2001) Kenyataan yang diunkapkan teresut dapat dibenarkan karena proses pembelajaran yang diterapkan menggunakan gaya bank, bukan pembelajaran yang kontekstual dan bermakna. Imbasnya adalah para siswa tidak mampu mengaktivasi kemampuan otaknya. Sehingga mereka tidak memiliki kebaranian , dan selalu tergantung pada orang lain.<br />
Budaya dan mental para pelajar yang diungkapkan di atas berkorelasi dengan budaya dan mental masyarakat luas. Belum bisa berpikir mandiri, sehingga budaya “mohon petunjuk” selalu saja muncul ketika sesorang diserahi tugas atau pekerjaan. Inilah hasil dari pembelajaran gaya bank. Dan kondisi nyata inilah yang mengilhami penulis mengangkat tema pembelajaran gaya bank.<br />
Bagai mana caranya keluar dari pembelajaran gaya bank?<br />
Kita hendaknya segerah mengubah pardigma dari mengajar ke belajar (dari teching menjadi learning). Ada empat pintu yang bisa dijadikn jalur untuk mengimplementasikan belajar dan pembelajaran, yaitu ; 1) learning to thing (belajar berpikir), 2) learning to do (belajar berbuat/hidup), 3) learning to live together (belajar hidup bersama), 4) learning to be (belajar menjadi diri sendiri). Agaknya keempat pintu tersebut sangat tepat dijadikan pintu keluar dari pengajaran gaya bank tersebut. Sehingga anak didik tidak lagi mengalami sisksaan dalam penjara dunia pendidikan kita seperti yang kemarin-kemarin. Biarlah yang lalu menjadi pelajaran buat kita dan menjadi kenangan.All About Mehttp://www.blogger.com/profile/07860585850103602373noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5499573671923973554.post-31744286074276594642008-10-10T17:10:00.001+08:002010-10-07T11:09:23.610+08:00"Rabun Membaca dan Lumpuh Menulis, Sejenis Penyakit Berbahaya"<i>By: Asri Djalil, S.Pd</i><br />
Jawaban lirih dan sedih atas sebuah pertanyaan. “Benarkah kini bangsa kita telah rabun membaca dan lumpuh menulis?”. Itulah pertanyaan yang saat ini sangat tepat dilontarkan sekaligus harus dijawab sendiri. Kita mungkin tidak menerima bila ada yang mengatakan “kerabunan dan kebutaan kita dalam membaca dan menulis selama 57 tahun telah membuat penghuni bangsa ini berada di pinggiran peradaban kesejagatan. Sangat jauh tertinggal dari bangsa-bangsa lain. Ketertinggalan dan keterbelakangan inilah yang harus kita disikapi secara posif dengan memulai mencari akar penyebabnya, lalu berbuat tepat dan pasti walaupun harus perlahan.<br />
<a name='more'></a><br />
Potret bangsa kita kini yang tertinggal dan terbelakang bila ditatap dari negeri lain, nampak jelas sebagai sebuah gambar kusam yang tidak terlalu berarti. Berarti tapi hanya ditatap sebelah mata, sebab hanya berarti bila mereka (bangsa lain) ingin menjadikan bangsa ini sebagi pasar dan sebagai pembuangan akhir barang-barang bekas dan sampah mereka. Mengapa demikian? Ternyata salah satu akar penyebabnya adalah rendahnya mutu sumber daya manusia bangsa kita. Rendahnya SDM kita sebagai imbas terakhir dari menipisnya budaya baca dan terabaikannya budaya menulis yang terlalu lama. Sementara bangsa-bangsa besar yang telah maju dan bangsa lain yang tengah melejit maju, budaya baca tulis memang sudah berurat akar pada sebagian besar masyarakatnya. Baca tulis agaknya menjadi keharusan yang tak bisa mereka abaikan.<br />
Negara paman sam (USA), dan sebelas negara lainnya, berdasarkan hasil pemotretan sesaat (snapshot) oleh Taufik Ismail, ternyata membaca dan menulis telah menjadi santapan harian mereka. Aktifitas membaca buku secara intensif ditanamkan sejak SMA. Budaya yang telah menjadi kewajiban ketika SMA tersebut berlaku untuk bacaan karya sastra, buku ilmu social dan sains. Membaca karya sastra dimaksudkan untuk mematangkan Emosional Quotient (EQ). Membaca buku ilmu social dimaksudkan untuk kematangan Intelektual Quotient (IQ) dan Spiritual Quotient (SQ), Dan membaca buku sains dimaksudkan untuk kematangan Intelektual Quotient (IQ). Kewajiban membaca tersebut tidak hanya sebatas membaca saja, melainkan dilanjutkan dengan mengulasnya/ menganlisisnya melalui tulisan-tulisan para siswa lalu mempresentasekannya di depan siswa lainnya.<br />
SMA-SMA Indonesia umumnya dan Sulawesi Tengah khususnya, kegiatan membaca intensif dan menulis yang bersifat ilmiah, belum dapat dilaksanakan secara terprogram. Kegiatan membaca memang ada tapi hanya sebatas membaca ketika pembelajaran berlangsung, itupun hanya sesaat untuk kepentingan pembelajaran saat itu. Lebih-lebih lagi untuk menulis. Jangankan untuk menulis ilmiah, menulis kalimat-kalimat untuk catatan selama proses pembelajaranpun masih ada siswa yang memilih tidak mencatat. Kecuali ada perintah untuk mencatat atau didahului dengan mencatat lalu guru memberi penjelasan dari apa yang dicatat. Pada pembelajaran bahasa Indonesia memang dilakukan, tetapi belum maksimal. Itulah sebabnya siswa tamatan SMA kita kurang mampu membaca lebih-lebih dalam menulis. Jika ada tamatan SMA kita yang ternyata mampu menulis, itu satu kekecualian. Bukan karena titempah dan dilatih khusus, tapi memang ia berbakat dan memiliki kemampuan yang tumbuh atas dorongan dari dalam dirinya sendiri diluar proses pembelajaran.<br />
Jangankan siswa, para guru pun masih banyak yang memandang bahwa komunikasi ferbal dan komunikasi tulis hanya sebagai sebuah jembatan transformasi pengetahuan antara guru dengan siswanya. Kaidah dan logika bagi mereka tidak menjadi hal yang penting. Itulah sebabnya guru belum mampu memberi ruang dan waktu bagi sebagian besar siswa untuk meperoleh kesenangan selama proses pembelajaran.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Sering kita jumpai orang yang tidak bisa menanggkap isi pembicaraan orang lain, istilah anak sekarang tidak konek. Begitu pula dalam berbicara, masih ada yang ingin menyampaikan ide sebesar kutu dengan kalimat-kalimat sebesar gajah, sebaliknya ada yang ingin menyampaikan hal sekilometer dengan kata-kata sejengkal.<br />
Dalam membacapun terjadi kegagalan yang sangat-sangat fatal. Membaca adalah kegiatan yang telah berlangsung lama bagi setiap anak yang duduk di bangku sekolah, sejak ia masuk SD sampai SMA. Anehnya sudah SMA ketika ditanyakan hal-hal berkaitan dengan wacana yang telah dibaca, ternyata masih banyak siswa yang tidak mampu menjawab benar. Contoh nyata, ketika ujian nasional untuk pelajaran bahasa Indonesia, soal yang berkaitan dengan wacana atau sebuah paragraf, selalu banyak yang menjawab salah.<br />
Kenyataan tersebut perlu dicermati dan ditindaklanjuti dengan sebuah gerakan yang harus dimulai oleh para guru. Sudah saatnya kewajiban membaca buku-buku bermutu dan menulis yang bernilai ilmiah dilakukan oleh para guru (bukan hanya guru bahasa Indonesia). Demikian akan lebih mudah para guru memberi tugas kepada siswanya, karena ia telah melakukan terlebih dahulu. Bukankah seorang guru adalah contoh dan panutan siswanya? Guru kencing berdiri, murid kencing berlalri. Janganlah peribahasa tersebut terjadi saat ini. Melainkan menjadilah guru profesional yang memiliki kematangan IQ, EQ, dan SQ. Sehingga guru yang pantas menjadi suluh penerang bangsa dan wajar dijadikan panutan atau yang digugu.<br />
Mampukah kita sebagai guru menjadi pendidik yang dapat dipanuti dan dicontoh siswa-siswa kita dalam hal membaca dan menulis? Jawabannya harus mampu, dan mulilah sekarang disini di Harian Radar Sulteng.<br />
Mengapa penulis menjadikan Radar Sulteng sebagai awal dari keharusan tersebut? Kemarin kita beralasan, tidak ada dana yang bisa dikhususkan untuk membeli buku, sehingga kurang bahkan tidak sama sekali untuk membaca, tapi saat ini telah banyak buku yang diperjual belikan dengan harga yang terjangkau. Selain itu Koran Radar Sulteng adalah salah satu dari sekian solusi untuk mengatasi kerbatasan bahan bacaan. Sekaligus menjadi jembatan terbaik untuk memulai menulis, dengan digelarnya iven penulisan artikel bagi para guru dan siswa.<br />
Penulis menganggap lomba ini merupakan ajang unjuk kreatifitas guru dalam menulis berbagai hal yang berkaitan dengan pendidikan. Kita mulai menulis berarti kita telah mencoba keluar dari kungkungan penyakit menular yang berkepanjangan. Penyakit buta membaca dan lumpuh menulis. Jangan sampai tertular lagi pada generasi muda kita. Jika generasi muda kita tertular, maka akan terjadi ketidakberdayaan kita di era kesejagatan yang telah ada di tengah-tengah kebutaan dan kelumpuan kita saat ini.<br />
Kita tak akan berdaya dan tak akan punya upaya, bila membaca dan menulis belum membudaya. Jadilah guru berwawasan luas, dengan kematangan emosi yang tinggi, dan dengan kematangan spiritual yang membumi. Sehingga kerabunan kita dalam membaca perlahan dapat disembuhkan, begitu pula kelumpuan kita dalam menulis. Radar Sulteng sebagai sulusi awal yang mampu menjembatani para guru dalam membaca dan menulis yang bermakna.All About Mehttp://www.blogger.com/profile/07860585850103602373noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5499573671923973554.post-40912750657882778532008-10-10T13:31:00.000+08:002010-10-07T11:09:50.275+08:00Tetaplah Bersinar wahai Guruku.......<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8LjgJAj90TL3uog-K5GB4HpauZG51BlaqCady1K7QIHSoJS_IUgPGnbzsMukjU7d0rDNVXEwRes2ZFTRq4izUnJt7blw8iy9nIkJjST-UxtM4Eqc1Oh_yV4BGby4I36VkZWhdRhdNQ06B/s1600-h/120px-Laskar_pelangi_sampul.jpg"></a> By: Pujiati Sari<br />
Saat ini, perkembangan negara Indonesia di bidang pendidikan belum mampu sejajar kualitasnya dengan negara-negara berkembang. Sangat membutuhkan waktu yang cukup lama (bertahun-tahun) bagi bangsa Indonesia untuk mengejar ketertinggalan. Ketertinggalan ini, disebabkan oleh beberapa faktor pemicu yang menyebabkan bangsa kita menjadi terbelakang. Salah satu faktor dari sekian banyak faktor yang ada, yaitu kurangnya tenaga pendidik (guru) yang profesionalitas tinggi. Guru tersebut adalah guru yang profesional dalam mengajar, mendidik, membimbing, dan mengembangkan kemampuan para siswanya, serta memiliki kepribadian yang pantas digugu dan ditiru. Apa jadinya penerus bangsa ini, jika para pendidiknya kurang profesional? Jawabannya, tentu generasi penerus bangsa yang akan datang nantinya, justru akan tambah semrawut dan hanya menjadi sampah negara ini.<br />
<a name='more'></a><br />
Ada beberapa celah atau kesalahan-kesalahan yang ada pada seorang pendidik (guru) yang dianggap remeh atau hal kecil, tapi kenyataannya sangat berbahaya dan berdampak buruk bagi para siswa.<br />
Pertama, niat seseorang untuk menjadi seorang guru biasanya bukan untuk mengajar dan mendidik siswanya saja, melainkan pada hal-hal yang lain. Misalnya, ada seorang guru berniat, “Yang penting ngajar! Mau siswa itu mengerti atau tidak, itu terserah!!! Yang penting dompet saya tetap terisi setiap bulannya.” Kalau niat seorang guru seperti ini, tentu saja guru tersebut mengajar dengan cara yang sembarangan atau asal-asal saja, tanpa memikirkan apakah siswa memahami materi pelajaran yang diajarkannya.<br />
Dari niat seorang guru di atas, apakah tipe guru semacam ini pantas dijadikan seorang guru? Jawabanya tentu tidak, karena hanya akan merugikan pemerintah, terlebih-lebih siswa yang menjadi generasi penerus bangsa. Apabila tenaga pendidiknya tidak profesional, bagaimana peserta didiknya bisa profesional? Tentu, peserta didik atau generasi penerus bangsa sangat sulit dijadikan manusia-manusia yang handal di masa depan nantinya. Maka dari itu, niat buruk seperti ini, haruslah dibuang jauh-jauh. Tidaklah pantas jika seorang guru berniat seperti itu. Apalah artinya guru tersebut kalau niatnya serupa itu. Sungguh tidak ada artinya sama sekali. Penulis sebagai siswa sangat mengharapkan, bahwa jika masih ada tipe guru semacam ini, hendaknya guru tersebut meluruskan kembali niatnya, yaitu dengan niat yang baik, niat yang semata-mata karena Allah SWT. Apabila niat kita bagus, maka setiap perbuatan yang kita lakukan akan bernilai ibadah, dan Insya Allah membawa keberhasilan yang memuaskan.<br />
Kedua, Di setiap sekolah tidak jarang kita temukan guru yang over galak atau biasa disebut “Guru Killer”. Sebuah sebutan guru killer, tentu tidak asing lagi bagi kita. Guru killer yaitu guru yang baru dilihat dari wajahnya saja nampak menakutkan, belum lagi sifatnya yang kejam dan sering marah-marah, serta kurang bercanda (menghibur) siswanya. Dalam pembelajaran di kelas, tentu siswa pada umumnya akan merasa tertekan dan tegang dalam menerima pelajaran, dan sudah dipastikan, ini akan membawa dampak yang buruk pada siswa. Bisa saja selama pelajaran berlangsung di kelas, siswa akan keringat dingin dan kaku atau canggung dalam bertindak, sehingga siswa tidak bisa aktif dalam proses pembelajaran tersebut. Guru yang bersikap seperti ini, juga sulit dijadikan media curhat bagi siswa-siswanya karena kurangnya keakraban antara keduanya.<br />
Memang dalam pandangan kita bahwa kalau guru yang bersifat lemah lembut itu, banyak siswa yang pandang enteng. Tapi, haruskah seorang guru bersikap killer agar dipatuhi oleh siswa-siswanya?<br />
Guru tidak semestinya bersikap killer karena seorang guru yang killer, malah akan menyulitkan perkembangan berpikir para siswanya. Apalagi bagi siswa yang memiliki IQ yang rendah, pastinya sangat sulit memahami materi yang diajarkannya. Maka dari itu, guru harus menghilangkan sifat killernya. Guru juga harus dapat menempatkan dan memunculkan emosinya pada waktu-waktu yang tepat. Misalnya apabila ada siswa yang berperilaku tercela, maka sebuah hukuman memang pantas diberikan kepada siswa yang bersangkutan, agar siswa tersebut tidak mau mengulangi perbuatannya lagi. Dalam menghukum siswa, seorang guru tidak diperbolehkan memukul siswanya dengan cara yang berlebihan atau sampai berdarah-darah, itu hanya akan membuat siswa tersebut menjadi dendam kepada gurunya. Hendaknya guru memukul siswanya dengan tujuan mendidik. Seorang guru juga hendaknya memberi petuah-petuah, motivasi-motivasi dan memberi tambahan ilmu agama, hingga siswanya bisa sadar akan perbuatan yang dilakukannya salah dan berkeinginan mau merubahnya.<br />
Sifat killer, dapat diubah oleh guru menjadi pribadi yang bersikap “tegas” dalam bertidak dan “ramah” kepada siswanya. Sebab, jika seorang guru itu killer, maka akan ditakuti oleh siswanya, sedangkan jika seorang guru itu terlalu lemah lembut, maka guru tersebut akan dipandang enteng oleh siswanya. Jadi, penyatuan antara sifat kekerasan dan kelemahlembutan yaitu sifat “ketegasan”.<br />
Ketiga, guru seharusnya memperhatikan soft-skill yang ada pada diri siswa. Soft-skill merupakan kemampuan (kecakapan) seorang siswa yang tersembunyi atau tidak nampak, yang mana guru kurang memperhatikan aspek penilaian ini. Saat ini, kebanyakan para guru menilai siswa hanya pada aspek daya pikir (kepintaran)-nya saja. Padahal, seharusnya bukan hanya aspek tersebut, melainkan juga penilaian pada aspek soft-skill yang ada pada setiap siswa. Ini sering kali dianggap remeh oleh para guru, padahal aspek ini sangat penting. Aspek ini juga dapat membantu siswa yang memiliki IQ yang rendah. Bila ada siswa tidak mampu bersaing dalam hal daya pikir, maka siswa tersebut dapat lebih meningkatkan kerajinan dan sifat-sifat terpuji lainnya, karena akan menjadi penilaian bagi gurunya.<br />
Seorang guru yang menilai siswanya melalui ujian tulisan, belum tentu siswa tersebut dapat mengerjakan ujiannya itu dengan hasil jerih payahnya sendiri. Bisa saja siswa itu menyontek tanpa sepengetahuan gurunya. Maka dari itu, aspek soft-skill lebih penting dan lebih bagus dari pada aspek lainnya, karena guru dapat memantau dan menilai langsung perilaku keseharian siswanya di sekolah. Aspek soft-skill ini akan memunculkan psikomotor (keaktifan) siswa pada umumnya. Contohnya, siswa banyak bertanya, memperhatikan gurunya sementara mengajar, tidak gaduh di dalam kelas, seringkali menolong gurunya ketika membutuhkan pertolongan, mengerjakan tugas dengan baik dan lain-lain. Dari perilaku yang penulis sebutkan tadi, itulah contoh-contoh soft-skill yang ada pada siswa. Contoh lainnya lagi yaitu, Misalnya, Dalam proses pembelajaran di kelas, bila ada siswa dengan kesediaannya sendiri, mau menghapus papan tulis, maka hendaknya guru memberikan nilai plus untuk siswa tersebut, karena jarang ada siswa yang mau dengan kesediaannya sendiri melakukan tindakan tersebut.<br />
Keempat, Indonesia terkenal dengan ketidakdisiplinannya. Mengapa sifat ini sepertinya sudah menjadi kebiasaan bagi bangsa kita? Memang sangat sulit untuk berperilaku disiplin, tapi bagi orang yang sudah terbiasa disiplin, tentu aktivitas yang sering dilakukannya sangat disukainya.<br />
Kedisiplinan sangat erat dengan ketepatan waktu seseorang dalam bertindak. Orang yang disiplin, baginya hidup sangat bermakna. Sehingga tidak ada waktu yang terbuang sia-sia, dan pastinya orang yang disiplin hidupnya akan sukses. Begitu pula pada tenaga pendidik atau guru, hendaknya seorang guru berperilaku disiplin dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Misalnya, masuk di kelas tepat pada waktunya, ketika hendak mengajar siswanya. Ini penting untuk menghindari keterlambatan materi pelajaran. Pada umumnya di setiap sekolah, selalu ada saja keterlambatan suatu materi. Inilah yang membuat siswa kurang menguasai materi pelajaran pada jenjang yang di tempuhnya, sehingga ketika melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya, daya pikir serta mental siswa kurang mampu menghadapi sulitnya materi pelajaran tersebut. Dalam hal ini, berarti siswa dirugikan. Maka dari itu, mulai dari sekarang, kedisiplinan seorang guru sangat dibutuhkan. Bila ada guru yang belum berperilaku seperti ini, maka belajarlah sedikit demi sedikit, berusaha bagaimana kita bisa mengatur aktivitas-aktivitas kita sesuai waktunya, karena bila cara hidup kita disiplin, maka hidup kita akan teratur dan terasa bermakna.<br />
Kelima, seorang guru tidak boleh marah atau tersinggung bila mendapatkan kritik dari orang lain. Bagaimana guru tersebut bisa lebih baik, kalau ia tidak bisa menerima kritikan-kritikan yang dilontarkan oleh orang lain untuknya., termasuk juga kritikan dari siswa. Dalam artian guru harus bersikap open mind (terbuka pikirannya). Guru semestinya menanyakan langsung seberapa baik ia mengajar kepada siswa. Misalnya, menanyakan hal-hal apa saja yang tidak sukai oleh para siswanya akan diri pribadinya dan sikap apa saja yang dimiliki guru untuk diperbaiki ke arah yang lebih baik.<br />
Biasanya ketika guru melontarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut kepada siswanya, siswa hanya membungkam karena takut mengkritiki gurunya. Dalam diri pribadi siswa, mereka menganggap kalau mereka mengkritiki gurunya, takutnya terjadi sesuatu mengenai dirinya, seperti takut ‘dikancing nilainya lah”, dicap sebagai siswa yang ‘jeleklah’, dan lain sebagainya.<br />
Jika anggapan siswa seperti ini, maka berarti siswa tidak bersikap kritis terhadap apa yang mereka tidak sukai . Maka dari itu, jika seorang guru meminta para siswanya mengkritikinya, hendaknya siswa juga berani mengungkapkannya Jika siswa tidak berani mengucapkan secara lisan, siswa juga bisa melakukannya dalam bentuk tulisan dan bila perlu tanpa menantumkan namanya. Tujuan dari pengeritikan ini, bukan berarti untuk menjelek-jelekkan dan melecehkan para guru, akan tetapi pengeritikan ini tujuannya, yaitu demi perbaikan gurunya ke arah yang lebih baik. Seorang guru hendaknya juga selalu menerima kritikan-kritikan dari pihak manapun, karena seseorang yang ingin maju dan menjadi profesional yaitu orang yang mau menerima kritikan dan masukkan dari orang lain, tentu yang sifatnya lebih memajukan diri kita.<br />
Akhir kata penulis, Menjamurlah para guru profesional di tanah air. Jadilah guru yang amanah dan tetap mengabdi kepada negara. Wahai guruku... didiklah kami (siswa, red) dengan sebaik mungkin agar kami bisa menjadi manusia-manusia yang handal dan terampil di segala bidang, sebagai penerus bangsa yang bisa meneruskan kembali perjuangan bangsa Indonesia ini, dalam membangun negara Indonesia yang dapat bersaing dengan negara-negara berkembang. Semoga saja, amin......!!!All About Mehttp://www.blogger.com/profile/07860585850103602373noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5499573671923973554.post-87839496909590968022008-10-10T13:00:00.000+08:002010-10-07T11:10:07.259+08:00I Think.... Big is not beautiful (*_*)<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKunIJxmQfW4T_sKHhJjW4dk9YiHRo4xqbJxnL6gei25IKHSqH8evuz5p485Xv6puu1q4paftRy6HYLmk7ekejKdd8agQLBourAtTUqlH7pjG-gh_KaXm9Aqu2OH6J8vSIePBJcdzQBojE/s1600-h/images22.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5255386653178996818" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKunIJxmQfW4T_sKHhJjW4dk9YiHRo4xqbJxnL6gei25IKHSqH8evuz5p485Xv6puu1q4paftRy6HYLmk7ekejKdd8agQLBourAtTUqlH7pjG-gh_KaXm9Aqu2OH6J8vSIePBJcdzQBojE/s320/images22.jpg" style="float: left; margin: 0px 10px 10px 0px;" /></a><br />
<div><b><span style="color: #ffcc00;">By: Pujiati Sari</span> </b><br />
<br />
Siapa sih yang ingin punya badan gendut? Apa lagi cewek, tentunya tidak mau punya badan gendut.<br />
Seperti halnya cewek yang lain, aku mendambakan tubuh yang menarik, dan ideal. Tapi, itu seakan-akan hanyalah khayalan belaka, yang tak mungkin dapatku raih. Dengan tinggi badan yang pas-pasan yaitu setinggi 155 cm, dan bermassa tubuh senilai 55 kg, yang membuat tubuhku terasa berat banget saat bergerak. So, tidak semua aktivitas yang mudah aku lakoni, ya...itu ujung-ujungnya karena tubuhku yang berat ini.<br />
Aku sering iri pada teman-teman yang memiliki tubuh langsing, seksi serta kulit yang putih mulus. Kapan ya...aku bisa seperti mereka? Yang dapat bergerak leluasa dan lincah. Tidak seperti aku, aku selalu saja mengalami masalah-masalah mengenai tubuhku. Salah satunya seperti rasa ketidakpercayaan diri saat bergerak.<br />
<a name='more'></a><br />
Banyak...banget cemohan serta garaan yang dilontarkan oleh teman-temanku, bahkan saudara kandungku sendiri sering mengejekku. Itu dikarenakan tubuhku yang dibalut oleh gumpalan-gumpalan daging yang berlemak ini. Macam-macam dech, garaan-garaan yang diberikan oleh mereka. Biasanya sih, mereka menggaraiku dengan sebutan Tante gode, atau betis talas bogor, atau gulungan kasur. Ughhh...Pokoknya masih banyak lagi, tidak bisa kusebutkan satu-satu.<br />
<br />
Tubuhku yang gemuk ini, membuatku kekurangan kepercayaan diri. Rasa minder, malu, dan takut bergabung menjadi satu. Seakan-akan hidupku dikejar-kejar oleh dedemit. Ih... takut!!! aku membatin. Mau langsing, bagiku sangat sulit sekali. Akan tetapi kalau mau gendut, wuihhh... rasanya gampang...banget.<br />
Berikut, ada dua pengalamanku yang tidak bisa aku lupakan sampai saat ini. Ya... peristiwa yang tak terlupakan, karena ini merupakan pengalaman terburukku.<br />
1. First story...<br />
Pernah pada suatu hari, ketika aku mau menjemput kakakku, yaitu Kak Yuli. Sore itu sekitar pukul 17.30 WITA, aku sedang menunggunya untuk keluar dari ruangan belajarnya. Cukup lama juga sih, aku menunggunya keluar.<br />
Dia yang saat itu tercatat sebagai Mahasiswi Universitas Tadulako, dan statusku sebagai alumni dari SMAN 5 Palu. Hanya berbeda jarak 1 tahun antara aku dan kak Yuli. Itu yang membuat orang-orang biasanya sulit membedakan wajahku dengan kak Yuli. Maklum...dari satu pabrik. Malahan ada yang mengira bahwa kami kembar. Ya...seperti pinang dibelah dua. Tapi, anggapan itu diberikan oleh orang-orang yang baru mengenali kami. Memang sih, sering kali orang-orang menganggap kami kembar. Mirip...banget wajahnya. Ya...ini beda, tapi kembar.<br />
Sudah 15 menit aku menunggu Kak Yuli, tapi dia tidak juga keluar dari kelasnya. Aku bosan menunggunya. Tiba-tiba saja ada orang di sampingku yang mengajakku ngobrol. Orang itu sepertinya senasib denganku, yaitu menunggu seseorang.<br />
”Cewek, jam berapa mereka keluar?” Tanya cowok asing itu kepadaku, yang membuat lamunanku menjadi buyar.<br />
”Tahu juga! Tapi, biasanya sih jam.... 5.30,” Jawabku dengan gugup. ”Tergantung dosennya juga, kalau cepat, ya...keluar cepat. Tapi, Kalau lama, ya...keluarnya mungkin akan lama juga. Bisa aja sampai magrib.”<br />
”Cewek, kamu lagi nunggu siapa? cowokmu, ya?” Tanyanya lagi.<br />
”Bukan!” jawabku singkat.<br />
”Yang dijemput, cowok atau cewek?” Tanya cowok itu lagi.<br />
Dalam hati, aku jengkel pada orang itu. Ngapain sih, pake nanya-nanya segala. “Yang dijemput cewek!” Jawabku cuek.<br />
“Oh…pasti ademu, ya?”<br />
Aku menelan luda dan bingung harus ngejawab apa. Akhirnya aku hanya sembarangan aja ngejawabnya. Kenapa ya, dia bilang kalau aku mau ngejemput adeku? Apa karena tubuhku yang gendut ini? Ugh…aku jadi malu dech punya badan yang gendut. Kenapa sih, orang itu mengiraku bahwa aku adalah kakak? Padahal kan dia belum ngelihat orang yang akan aku jemput. Sekali lagi aku yakin, bahwa pasti dia mengatakan demikian karena tubuhku yang super gede ini.<br />
Uggghhhh….Pengennya sih, dicuekin aja pertanyaan-pertanyaannya. Tapi, kayaknya itu tidak baik dech. Jadinya, aku cuma ngejawab sembarang-sembarangan aja. Hehehe….”Iya,” jawabku simple.<br />
“Cewek, kamu angkatan tahun berapa?” Tanya cowok asing itu.<br />
Siapa sih dia? nanya-nanya soal aku lagi! Kayak polisi aja, mengintrogasi segala. Aku membatin.<br />
Aduh...gimana dong? Memang sih, ini sebenarnya salah aku sendiri. Soalnya, aku pake bohong segala. Mengaku-ngaku aku sebagai kakak. Kan...jadinya begini. Ugh, aku nyesel! Terpaksa deh ngelanjutin kebohongan lagi. ”Mmm...aku angkatan tahun 2006,” jawabku kaku.<br />
”Di Fakultas apa? dan ambil program apa?” Tanyanya sambil menerawang ke arahku.<br />
”Mmmm... Di FKIP, dan aku ngambil program Pendidikan Matematika,” jawabku penuh keraguan. Hehehe...ketipu dia! Tapi... memang betul sih, kalau aku pengen ngambil program tersebut. Namun, statusku bukan mahasiswa di kampus ini. Melainkan... calon MABA(Mahasiswa Baru). Kan aku barusan aja lulus SMA.<br />
”Hey...Sister! Ayo pulang,” suara di seberang sana akhirnya dapat mengakhiri perbincangan antara aku dan orang asing itu. Suara itu ternyata suara Kak Yuli.<br />
”Cewek, Itu kayaknya ademu! Dia sudah keluar,” kata orang asing itu.<br />
”O... kalau gitu, aku duluan ya!” Seruku. Aku merasa Plong, akhirnya kakakku keluar juga.<br />
<br />
2. Second Story...<br />
Ini lain lagi ceritanya. Kejadian ini saat aku masih SMA. Saat itu adalah hari yang paling menyebalkan bagiku. Mau tahu ceritanya? Begini ceritanya.<br />
”APA??? tidak salah, kata tuh bapak?” Mataku terbelalak mendengar informasi yang disampaikan oleh ketua kelasku, yaitu Burhan.<br />
”Iya...teman-teman, sekali lagi aku informasikan. Kata Pak Guru penjas kita bahwa hari ini kita praktek Lari jarak jauh untuk pengambilan nilai. Untuk laki-laki, wajib mengelilingi lapangan sebanyak 10 kali dan untuk perempuannya, wajib mengelilingi lapangan sebanyak 8 kali. Soalnya ini penilaian akhir untuk nilai praktek Ujian sekolah kita” Cetus Burhan dengan penuh keseriusan.<br />
Aduh...Ini penilaian atau mau ngebunuh, nih?! bisa-bisa kan aku jadi kurus mendadak!. Aku membathin.<br />
”Sudah, semuanya tidak boleh ada yang protes. Kalau mau protes, sana! bicara langsung sama Pak Indra,” Ucap Burhan dengan jengkel. ”Kata beliau, semua siswa harus segera ke lapangan. Ayo cepat! Yang lambat bisa dihukum nantinya,” Lanjutnya terburu-buru.<br />
Hampir semua siswa menerima keputusan yang disampaikan oleh ketua kelas kami dan akhirnya, kami pun menuju ke lapangan. Hingga tiba di lapangan, aku masih tidak terima atas keputusan Pak guru. Diantara siswa yang mengeluh, ternyata adalah siswa-siswa yang senasib denganku, yaitu siswa yang over weight. Ada 3 siswa yang mengeluh, yaitu aku, Yunita dan Indah. Memang, kami terkenal dengan sebutan atau garaan tante gode di kelas kami. Hehehe....<br />
Saat giliranku dan dan 9 orang teman-teman cewekku lari, aku merasa gugup dan gemeteran. Apa kira-kira aku sanggup mengelilingi lapangan sebanyak 8 kali putaran? ughhh...kayaknya tidak bisa deh! bagiku tuh 1 putaran saja aku tidak mampu, apalagi 8 putaran? bisa mampus!!!<br />
Aku pun mulai berlari. Ya...berlari, berlari pelan-pelan. Kadang lari dan kadang pula hanya jalan cepat maupun hanya jalan santai. Satu putaran berlalu....Alhamdulillah bisa! Dua putaran berlalu....Alhamdulillah masih agak tahan. Tiga putaran....Aduh... udah nggak kuat!<br />
Bagiku, Berlari-larian di lapangan, seakan-akan aku berlarian di atas padang pasir. Terasa panas, haus dan lelah sekali. Inginku meneguk setetes air putih. Aku lelah....aku sudah tidak kuat lagi lari seperti teman-teman yang lainnya. Semua teman-teman satu groupku sudah melambungiku lari. Aku tidak tahan lari! Tapi, aku meyakinkan diriku sendiri bahwa aku pasti bisa.<br />
Kini aku tak mampu lagi lari, melainkan aku hanya jalan cepat saja. Alhamdulillah... Aku berhasil mengelilingi tiga putaran. Ya... baru tiga putaran! masih tersisa lima putaran lagi, nih. Aduh... gimana dong? Tiga putaran saja sudah berabe. Apalagi delapan putaran? aduh....mati aku!!!<br />
Setelah putaran ketiga, aku berhenti sejenak. Aku berusaha mengembalikan kembali energi yang sempat hilang. Ya...Aku mengambil air minum. Nggak peduli deh, apa kata teman-teman. Biar saja, teman-teman melambungi aku. Aku cuek!!! Dari pada aku pingsan. Kemudian, aku pun ngelanjutin lariku. Perlalah-lahan aku lari, namun pasti! Ya...pasti! Ku pasti kan, aku bisa lari mengelilingi lapangan sebanyak delapan kali putaran, meskipun akulah pelari urutan yang terbelakang. Ya...Yang penting aku sudah usaha.<br />
<br />
Bagiku, dua cerita diatas merupakan peristiwa yang tak mungkin mudah aku lupakan. Ya...ini adalah pengalaman yang paling buruk dalam hidupku mengenai tubuhku yang super jumbo ini. Mau marah, tidak bisa. Emang mau marah sama siapa? sama Ortu? atau sama Tuhan? Ya...tidak mungkinlah aku marah. Secara kalau aku marah, berarti aku adalah orang yang tidak pandai bersyukur. So, aku akan tetap bersabar menghadapi cobaan ini dan berusaha mencari solusinya.<br />
Big is beautiful. No, no, no....Bagiku, big is not beautiful. Siapa sih, yang bilang big is beautiful??? Siapa? Apa tidak salah tuh, kalau ada orang mengatakan demikian. Ah, yang mengatakan big is beautiful itu kan, cuma ada di sinetron doang. Mana ada sih, gede itu cantik? Yang ada hanya “langsing itu cantik dan indah”. Contoh satu kasus yang meyakinkanku bahwa big is not beautiful yaitu ada banyak kok, salah satunya, cowok tidak suka pacaran dengan cewek yang gendut. Biasanya sih mereka minder sama teman-teman lain kalau punya cewek yang over weight. Dan contoh salah satu kasus tersebut adalah fakta. Mengapa aku katakan fakta? Ya… karena aku ngalaminya sendiri. Dan terbukti bahwa dengan tubuhku yang gendut ini, aku sampai sekarang belum juga punya pacar. Mana ada yang mau pacaran sama orang yang gendut seperti aku? Palingan aku hanya dijadikan teman biasa aja.<br />
Sekali lagi kukatakan bahwa aku nggak setuju kalau ”big is beautiful”. Soalnya yang namanya gendut itu tidak bagus, karena memiliki badan yang gendut, hanya akan menimbulkan banyak penyakit nantinya. Seperti penyakit diabetes, stroke, jantung dan lain-lain.<br />
Ih...sebenarnya aku sih takut, bila nantinya aku mengidap menyakit berbahaya tersebut. Tapi, mau gimana lagi? wong udah terlanjur gendut! Memang sih masih ada jalan keluarnya untuk bisa langsing. Tapi, aku sudah bosan untuk melaksanakan program diet. Soalnya tiap kali aku ngejalani program diet, selalu saja tidak berhasil. Ada...aja, hambatannya. Ya biasanya sih karena tergiur makanan-makanan lezat. Duh...mana tahan!!! Aku geregetan. Kalau aku ngeliat makanan, mata aku tuh udah ijo. (hehehe...kayak ngeliat uang aja).<br />
UhgHHh...KENAPA SIH AKU SUSAH SEKALI DIET??? Mau diet aja, tapi serasa kayak mau mati. Duh...jadi pusing deh. Terus...gimana dong???<br />
Sarannya temanku sih, aku tidak boleh menyerah. Katanya sobatku, kalau mau langsing aku harus punya niat yang betul-betul, alias tidak setengah-setengah, dan bisa menjalani program diet yang sehat, Yang nggak terlalu menyiksa tubuh kita. Karena kalau nggak demikian, nanti bukannya jadi sehat dan langsing melainkan malah jadi kurus kering sakit-sakitan. Dan Dia juga berkata kepadaku, ”Apa kamu nggak malu terus-terusan punya badan gendut kayak gini? Kan kamu udah mau kuliah? Ih... masa sih, udah mau kuliah belum juga punya pacar? ”<br />
Iya...sih, benar apa kata temanku. Aku tidak boleh menyerah begitu saja. Karena dimana ada kemauan di situ ada jalan. Dan Jalan yang kuharapkan adalah jalan yang mana dapat membuahkan hasil yang maksimal, yaitu aku memiliki tubuh yang langsing dan tentunya sehat. Insya Allah...tercapai. Amin...... </div>All About Mehttp://www.blogger.com/profile/07860585850103602373noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5499573671923973554.post-71750894153878445562008-10-10T11:50:00.000+08:002010-10-07T11:10:19.266+08:00Guru Umar Bakri Kini dan Akan Datang<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOXFh4_hW_6ZXjkGrgny24-ewCkXZTyeLS3EZhJHHJAnKl497n3P8_dGz3LJE0J83UaNZ4pigWhaoAJzcJ-KtUgKSNhmE7yT3PnrtchrriiZdoB_xsnC-Nib83mZyeAFQfTJCanYPSjlXw/s1600-h/images.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5255377828605524802" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOXFh4_hW_6ZXjkGrgny24-ewCkXZTyeLS3EZhJHHJAnKl497n3P8_dGz3LJE0J83UaNZ4pigWhaoAJzcJ-KtUgKSNhmE7yT3PnrtchrriiZdoB_xsnC-Nib83mZyeAFQfTJCanYPSjlXw/s400/images.jpg" style="float: left; margin: 0px 10px 10px 0px;" /></a> <span style="color: #3333ff; font-family: arial;"><b>Oleh: Pujiati Sari </b></span><br />
<br />
Umar Bakri adalah sesosok guru yang pantas diteladani oleh setiap guru. Itulah yang diilustrasikan dalam sebuah lagu yang berjudul “Umar Bakri”, yang dinyayikan dan dipopulerkan oleh Iwan fals. Dilihat dari isi lirik, sepertinya sang Penyanyi ingin memotivasi para guru agar meneladani sifat-sifat terpuji guru Umar Bakri.<br />
Guru Umar Bakri merupakan salah satu contoh guru yang profesional. Masih adakah saat ini guru seperti Umar Bakri? Yang ikhlas mengajar dan mendidik para siswanya agar menjadi orang yang sukses dan berguna bagi nusa dan bangsa?<br />
Menurut saya, memang sangat sulit menjadi guru yang profesional dan difavoritkan oleh siswa-siswanya. Namun, tidakkah seorang guru berusaha untuk mengarah menjadi guru yang profesional? Seperti orang bijak berkata, lebih baik mencoba “tidak mengapa” daripada “mengapa tidak mencoba?”<br />
<a name='more'></a><br />
Pelaksanaan tahap awal untuk menjadi seorang guru yang profesional adalah menerapkan kemampuan dan keprofesionalismean guru (pendidik), dan diiringi potensi serta daya tangkap kritis para peserta didik (siswanya). Namun kali ini, sesuai tema, saya akan menguraikan cara menjadikan seorang guru itu profesional. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang sangat berperan penting dalam pola pembinaan, pengajaran, pembimbingan, dan pengembangan. Semua pola tersebut merupakan tanggung jawab penuh seorang guru, sehingga benar-benar mampu mencetak siswa yang tangguh dan terampil di segala bidang.<br />
Kita tahu bahwa pendidikan di masa ini dipandang kurang relevan dengan pembangunan. Hal ini menyebabkan lembaga pendidikan kita tidak mampu sejajar dengan lembaga pendidikan yang ada di Negara-negara berkembang. Namun, sebagai guru sebaiknya jangan langsung pantang menyerah dan cepat putus asa. Sekalipun tantangan guru di masa depan lebar membentang, akan tetapi semangat dan cita-cita guru to teach how to learn kepada peserta didik harus tetap tertanam dalam sanubari.<br />
<br />
Berikut ini sumbangsih pemikiran saya, berupa kiat-kiat sukses untuk menjadi seorang guru yang profesional, yaitu sebagai berikut.<br />
(1) Dahulu orang gandrung meningkatkan IQ (Intellegent Quotient), sekarang dibutuhkan lagi dua jenis kualitas diri. Bukan hanya trend, tapi wajib dimiliki oleh semua insan manusia (terlebih guru), yaitu menerapkan EQ (Emotional Quotient) dan SQ (Spiritual Quotient). Jadi, guru tersebut akan cerdas secara emosional dan spiritual.<br />
(2) Niatkan pada diri sendiri untuk benar-benar mengabdikan diri menjadi guru yang amanah. Kemudian, jadikanlah kritik dari berbagai pihak sebagai dorongan untuk mencari cara baru yang lebih efektif dalam pembelajaran.<br />
(3) Berupaya keras dan pantang menyerah untuk maju dari ketertinggalan pendidikan (pengetahuan) diri pribadi, sekolah, kota, bahkan maju dari ketertinggalan pendidikan bangsa kita, agar mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lainnya.<br />
(4) Berusaha menghormati pribadi siswa dan menjauhkan mereka dari berbagai keluhan, frustasi dan konflik. Bersikap ramah dan berpikir kritis untuk menyelesaikan masalah mereka, sehingga tidak mengganggu pikiran siswa ketika menerima pelajaran di kelas. Guru dan siswa sebaiknya saling Take and give (berbagi) dan berperan aktif sesuai “tupoksi” (tugas pokok dan fungsinya) serta kewajibannya masing-masing.<br />
(5) Rancanglah metode pembelajaran lebih awal, sehari sebelum mengajar di kelas. Mengupayakan agar pelajaran yang akan diajarkan telah dikuasai penuh oleh guru, kemudian menyampaikannya dengan cara menyenangkan dan tidak menyulitkan para siswa. Makin berharga suatu pelajaran, maka makin banyak kesulitan yang harus dilalui oleh seorang guru dan siswa untuk menguasainya. Hal ini tidak berarti pelajaran harus dibuat sulit agar ada nilainya. Namun, menjadi cara guru untuk mengajarkan kepada siswa agar mempelajari banyak hal dan mampu menghadapi kesukaran-kesukaran yang baru.<br />
(6) Saat mengajar kepada siswa di kelas, ciptakanlah suasana kondusif yang menjadikan siswa itu tertantang dan menyadari pentingnya ilmu-ilmu pelajaran yang guru ajarkan. Sesuaikan kondisi, kapan saat guru harus bercanda (melucu dan mengajak siswa tertawa), dan kapan saat guru harus mengajak siswanya untuk serius di kelas. Jadi, guru tahu benar, cara mengefesiensikan waktu yang ada, dan tidak mengajak ke hal-hal yang merugikan siswanya.<br />
(7) Seorang guru harus mampu rela berkorban, memiliki kedisiplinan diri (self dicipline) agar tepat waktu memasuki kelas untuk mengajar dan dapat saling mengingatkan, menasehati dan share (berbagi) kepada siswanya menuju paradigma pendidikan yang lebih baik dan maju.<br />
(8) Segala isi petuah dan nasehat guru kepada siswa-siswanya, harus diaktualisasikan terlebih dahulu oleh guru itu sendiri dalam kegiatan sehari-hari di sekolah. Dengan kata lain, tingkah laku guru yang baik, pasti akan menjadi keteladanan atau contoh yang baik bagi para siswanya.<br />
(9) Guru tidak hanya menguasai ilmu yang diajarkannya, tetapi juga menguasai ilmu-ilmu penting yang menjadi nilai plus baginya, misalnya mempelajari bahasa asing, menguasai IPTEK/TI (dunia komputer dan internet), dan kreativitas lainnya sesuai kemampuan yang ada pada guru tersebut. Dua kegiatan yang tak boleh terlupakan untuk dikembangkan oleh guru, yaitu menulis dan meneliti, sehingga memacu guru akan terus membaca dan melakukan refleksi pada setiap kegiatan pembelajaran.<br />
(10) Guru harus mempunyai sifat tegas, jujur, adil, bijaksana dan memenuhi hak dan kewajiban yang selaras, mendahulukan kepentingan orang banyak (prioritas), halus dan sopan dalam bertutur kata, kemudian wajah diperamah dengan senyum ketika menatap wajah-wajah yang mengharap perhatian penuh (siswa) dari guru tercintanya. Tentu tidak ada seorang pun siswa yang akan menjauhi, menakuti, bahkan membenci gurunya tersebut.<br />
<br />
Namun, alangkah indah dan sinergisnya sasaran kita untuk memajukan pendidikan di Indonesia, bila poin-poin di atas didukung dengan reaktualisasi (pembaharuan) peran siswa yang sesungguhnya, yaitu siswa yang penuh kesadaran, inisiatif dan tanggung jawab tinggi yang tentunya telah dibekali oleh keikhlasan, budi pekerti dan moral yang baik. Mengapa saya katakan seperti ini? Jawabannya karena, sesungguhnya suatu sekolah hanya bertindak sebagai sarana pusat pengembangan dan pembinaan, sedangkan guru sebagai tutor (orang yang memfasilitasi) peserta didiknya. Jadi, siswalah yang sebenarnya harus tanggap, taat dan patuh. Dan dapat saya simpulkan bahwa maju mundurnya suatu sekolah bergantung pada kedua unsur di atas, yaitu adanya pembinaan guru profesional (pihak sekolah) dan kesadaran siswa itu sendiri.<br />
Jika hal ini benar-benar sudah terwujud dan sudah menjadi suatu kebiasaan, Insya Allah di masa sekarang dan yang akan datang dapat mencetak bibit-bibit siswa unggul yang dapat tampil di masyarakat sebagai insan yang beriman dan bertakwa, terampil dan tentunya berakhlak mulia, berkat guru profesional dan bertanggung jawab.<br />
Akhir kata penulis, “hidup guruku! Hidup sosok guru Umar Bakri di masa kini dan akan datang! Jadilah guru ideal, profesional, dan favorit bagi para siswa.....!”All About Mehttp://www.blogger.com/profile/07860585850103602373noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5499573671923973554.post-87263399542719372062008-09-14T16:22:00.001+08:002010-10-07T11:10:35.097+08:00RAIH SUKSES MELALUI ORIENTASI MAHASISWA AKADEMIK<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7Va3dUkEEtY_4Xn6_hoUWPJQ1QCegGc0_LO1xGzan3J-sjnL8Q2NkMR6EmhDZRsjhBrA6Ss8aYAeqbQKt_MzLqRRiPqpPYptVBc_f-8Mr5AnIIWcaWItkYq7iqIauZcws6xBgS7J-4Miy/s1600-h/pEacE_maKaN.JPG"><img alt="" border="0" height="240" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5255385064567544130" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7Va3dUkEEtY_4Xn6_hoUWPJQ1QCegGc0_LO1xGzan3J-sjnL8Q2NkMR6EmhDZRsjhBrA6Ss8aYAeqbQKt_MzLqRRiPqpPYptVBc_f-8Mr5AnIIWcaWItkYq7iqIauZcws6xBgS7J-4Miy/s320/pEacE_maKaN.JPG" style="float: left; height: 231px; margin: 0px 10px 10px 0px; width: 165px;" width="230" /></a><br />
<div align="justify"><span style="color: red;"><b>By Pujiati Sari</b></span><br />
Menuntut ilmu merupakan aktivitas yang harus kita jalani mulai dari kita lahir hingga sampai ke liang kubur. Menuntut ilmu seperti kalau kita menggapai cita-cita atau keinginan bukanlah hal yang mudah. Untuk meraihnya/mencapainya kita harus berjuang dan berusaha keras dan tekun, yaitu belajar sungguh-sungguh dan dibarengi dengan berdoa. Usaha yang tidak dibarengi dengan doa kemungkinan kesuksesan akan menjadi kesia-siaan (tidak afdhal). Dan jika kita hanya berdoa tanpa ada suatu usaha, itu juga sia-sia dan dipastikan keinginan atau cita-cita tidak akan tercapai.<br />
<a name='more'></a><br />
Menuntut ilmu yang lazim dalam dunia pendidikan formal dimulai dari Taman Kanak-kanak (TK), ke Sekolah Dasar (SD), selanjutnya ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), dan ke tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga ke perguruan tinggi, merupakan sebuah proses pendidikan yang panjang dan perlu pengorbanan yang sangat besar sehingga kita dapat meraihnya. Di perguruan tinggi inilah yang rasanya sebagai anak tangga terakhir untuk menggapai cita-cita. Di perguruan tinggi pula lah kita dapat mengalami suatu perubahan yang lebih terasa. Dari masa remaja yang labil beralih menjadi sosok orang dewasa dalam mencari kestabilan diri. Perubahan ini tentunya membutuhkan suatu proses atau waktu dan pengemblengan atau pelatihan mulai dari sekarang, sehingga ketika telah matang menjadi dewasa, barulah kita bisa/memiliki kemampuan yang memadai untuk terjun ke tengah-tengah masyarakat dengan keahlian dan keprofesionalan yang tinggi.<br />
Proses pembelajaran masa SMA dan perguruan tinggi merupakan dua sisi berbeda. Di SMA kita masih lebih banyak mendapat bimbingan dan selalu diperhatikan oleh guru, sedangkan di perguruan tinggi (dunia kampus) kita harus berusaha dan belajar sendiri atau mandiri walaupun ada dosen pembimbing kita.<br />
Begitulah kehidupan di kampus, menurut beberapa kakak senior. Mahasiswa dituntut untuk bersikap lebih mandiri, dan harus berjiwa kepemimpinanan (leader), agar kita kelak memiliki mental yang kuat, kemampuan maksimal baik gonitif, psikomtor, dan afektif. Untuk menggapai semua itu, banyak kegiatan yang harus dilalui termasuk saat-saat pertama menjadi mahasiswa, misalnya masa orientasi mahasiswa baru.<br />
Sudah menjadi tradisi di perguruan tinggi untuk mengadakan kegiatan, yang lazimnya disebut Orientasi Mahasiswa Akademik. Orientasi Mahasiswa Akademik atau yang biasa disingkat menjadi “ORMIK”, merupakan proses awal adaptasi bagi mahasiswa baru untuk dapat mengenal ruang lingkup unversitas, fakultas serta jurusan baik meliputi visi misi, layanan mahasiswa, peraturan akademik dan kemahasiswaan(Moh.Aris, 2008).<br />
Jika kita cermati, ORMIK berarti suatu kegiatan yang mendidik dan bukan sekedar sebuah kegiatan penyiksaan atau kegiatan yang mengutamakan kekerasan. ORMIK ini berisi kegiatan yang mendidik dan menguji mental peserta dengan cara yang tidak berlebihan.<br />
Banyak tanggapan atau alasan-alasan yang cenderung menganggap bahwa ORMIK merupakan kegiatan yang menimbulkan ekses negatif. Sehingga banyak yang menganggap pula bahwa kegiatan ini hanyalah sebuah kegiatan yang sepele dan tidak berguna. Contoh alasan-alasan yang biasa dilontarkan oleh calon mahasiswa, yaitu<br />
v Si A : “Friend, aku malas dech ikut kegiatan ORMIK. Tidak ada gunanya ikut<br />
begituan.”<br />
v Si B : “Kalau aku sih, ikutnya tahun depan aja. Soalnya tahun ini aku tidak<br />
mood mengikuti kegiatan ORMIK. Yang pastinya aku ikut, karena kalau<br />
nggak ikut, nanti tidak dapat piagam. Piagam itu penting loch.”<br />
v Si C : “Eh, biar tidak ikut ORMIK, tidak apa-apa kan? Katanya sih, asal ada<br />
orang dalam atau panitia yang dikenal, so piagam, kan bisa kita beli!”<br />
( Baginya uang adalah segala-galanya. Dengan ada uang, maka segalanya bisa dibeli. Uang baginya adalah raja. Tapi, satu hal yang harus diingat bahwa kepintaran dan pemahaman terhadap ilmu pengetahuan, itulah yang tidak bisa dibeli).<br />
v Si D : “So pasti saya ikut kegiatan ini. Apa saya juga kan, suka dengan<br />
pengalaman-pengalaman baru, teman-teman baru, dan tentunya<br />
dapat...gebetan baru.”<br />
v Si E : “Ih...malas saya ikuti kegiatan ORMIK. Soalnya, kita disuruh bawa<br />
inilah, bawa itulah...untuk perlengkapan ORMIK. Sepertinya hanya<br />
menghambur-hamburkan uang saja. Terus, kegiatan ini hanya akan<br />
membuat kita cape dan lelah saja.”<br />
<br />
Kelima tanggapan di atas merupakan sebagaian dari keluhan-keluhan yang sering kita dengar dari Calon Mahasiswa. Keluhan-keluhan yang menganggap bahwa mengikuti ORMIK itu seperti suatu beban yang sangat berat. Dengan adanya keluhan-keluhan ini, maka sudah dapat kita simpulkan bahwa sebagian atau bahkan kebanyakan dari calon mahasiswa yang mengikuti kegiatan ORMIK ini, tidak didasari dengan niat yang ikhlas. Sehingga tujuan ORMIK secara keseluruhan, tidak tercapai sepenuhnya.<br />
<br />
Pentingkah mengikuti ORMIK? Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang paling sering dilontarkan oleh calon mahasiswa. Karena keingintahuannya, seorang calon mahasiswa biasanya mencari tahu alasan-alasan, mengapa kita harus mengikuti ORMIK. Memang banyak calon mahasiswa yang menganggap bahwa ORMIK itu tidak penting-penting amat, hanya membuat habis waktu, uang dan tenaga saja. Bagi sebagian dari mereka, bahwa ORMIK hanyalah sebuah kegiatan konyol yang berisi kekerasan dan penganiayaan dari kakak senior (panitia ORMIK). itulah pandangan sebagian dari mereka yang belum mengetahui apa tujuan dan manfaat sebenarnya ORMIK itu.<br />
Ada juga sebagian peserta yang mengikuti ORMIK hanya berniat untuk bisa mendapatkan piagam penghargaan, karena piagam ini sangat bermanfaat saat kita mau menyelesaikan kuliah, dengan mengikuti ORMIK, maka mahasiswa tersebut dianggap sah terdaftar sebagai mahasiswa universitas tersebut. Jika seorang peserta mengikuti kegiatan ini, niatnya hanya untuk mengejar-ngejar piagam penghargaan saja, itu adalah suatu niat yang tidak baik. Semestinya, seorang peserta harus berniat mengikuti kegiatan ini untuk mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang baru, yang belum didapatkan sebelumnya. Dengan mengikuti kegiatan ini, peserta juga akan menjalani suatu proses pengenalan, proses pelatihan, mulai dari hal yang kecil hingga sampai yang besar, sekalipun dengan cara yang sangat cepat. Yang perlu peserta tanamkan dalam lubuk hati, yaitu selalu bersikap kritis dan memiliki rasa kengintahuan yang tinggi, sehingga dalam menuntut ilmu pun juga tidak sia-sia. Sebuah pepatah lama mengatakan bahwa “sambil menyelam, minum air”. Jadi, saat mengikuti ORMIK kita harus betul-betul mengikuti kegiatan tersebut dengan antusias dan dengan menaati segala tata tertib yang berlaku, dan setelah itu barulah kita mengharapkan agar bisa diluluskan, sehingga nantinya kita bisa mendapatkan piagam penghargaan. Jadi, kedua-duanya bisa kita dapatkan. Dua tujuan, sekaligus langsung kita capai dengan hanya mengikuti satu kegiatan saja. Ini berarti bahwa segala sesuatunya sangat bergantung pada niat. Kalau niat kita baik, maka hasilnya insya Allah akan memuaskan. Dan sebaliknya pula, kalau niat kita jelek, hasilnya juga tidak memuaskan.<br />
Sebelum mengikuti kegiatan ORMIK, seorang calon mahasiswa tentunya ingin mencari tahu kegiatan-kegiatan apa saja yang dijadwalkan. Kegiatan ORMIK yang biasanya dilaksanakan dari jam 07.00 hingga 17.30 sore, tentunya ada serangkaian kegiatan yang telah tersusun. Inilah yang menuntut agar peserta mulai bersikap disiplin, contohnya peserta harus datang dan pulang ke rumah tepat pada waktunya, istirahat pada waktunya, belajar pada waktunya, dan lain sebagainya.<br />
Dalam kegiatan ORMIK, antara peserta dan senior (panitia ORMIK) biasanya saling menyalahkan. Kedua-duanya saling ego-mengego (angkuh). Memang sih, naluri seseorang itu selalu beranggapan bahwa dirinya yang paling benar dan tidak merasa dirinya bersalah, karena seseorang itu lebih sering mengingat kebaikannya sendiri daripada kejelekan (aib)nya sendiri, dan sebaliknya seseorang cenderung lebih mengingat keburukan (aib) orang lain dibandingkan kebaikannya. Nah... inilah sifat manusia kebanyakan. Jadi, dalam hal ORMIK, sebenarnya yang salah adalah peserta (junior)nya, karena peserta banyak yang membuat kesalahan (ulah), membangkang, dan tidak menaati tata tertib yang berlaku saat mengikuti ORMIK. Dan bagi peserta, hal yang dilakukannya itu baik dan wajar-wajar saja. Padahal mingkin sangat menyimpang dari tata tertib yang berlaku. Inilah yang membuat panita (senior) menjadi sangar dan jengkel kepada peserta karena susahnya diatur. Padahal mereka bukan anak kecil lagi, harusnya bisa mengatur dirinya sendiri. Kalau peserta tidak membuat ulah, tentu saja panitia ORMIK tidak ada yang jengkel kepada mereka. Tapi, biasanya peserta dituntut oleh panitia untuk tidak melakukan kesalahan sekecil apapun. Memang, sepertinya hanyala hal yang sepele, tetapi itu bisa menimbulkan resiko yang luar biasa. Contoh: satu orang peserta saja yang melakukan kesalahan yang kecil, maka semua pesertalah yang akan menanggung akibatnya. Peserta dituntut begini agar tercipta rasa kebersamaan (sepenanggung, seperasaan). Apa yang dirasakan oleh salah satu peserta, maka harus dirasakan pula oleh peserta yang lainnya juga.<br />
Dalam sebuah opini yang telah dipublikasikan oleh koran harian Radar Sulteng, yaitu opini yang dilontarkan oleh Ikbal. Ikbal yang juga masih tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Teknik ini menambahkan, bahwa selama ini berkembang stigma tentang keberadaan Ormik yang sudah saatnya dihapuskan. Menurutnya selama ini seakan-akan kehadiran Maba setiap tahunnya di Universitas Tadulako hanya dijadikan sebagai lahan empuk, baik sebagai obyek perpoloncoan, ataupun tindakan diskriminasi lainnya, yang bila dilihat dari kacamata akademis, sangat tidak mendidik dan tidak memiliki orientasi akademis. Bahkan secara ekstrim bagi sebagian kalangan, ada yang menganggap bahwa kehadiran Maba adalah sebuah proyek yang harus diperebutkan. Ini lah sebuah ekses negatif dari kegiatan ORMIK<br />
"Kita tanpa ada sedikitpun keinginan untuk bersuudzon (berprasangka buruk) dengan siapapun, tapi ini berdasarkan fakta dan realita, maka dari itu kita semua tanpa terkecuali, apakah itu mahasiswa ataupun birokrasi untuk sama-sama melakukan introspeksi, apakah memang selama ini tindakan kita benar-benar tulus memberikan gambaran tentang nuansa akademis di Untad kepada para Maba, atau ada kepentingan terselubung. Karena kalau kita bertindak hanya karena ada kepentingan, maka sampai kapanpun antara kalangan birokrasi dan mahasiswa tidak akan pernah mendapatkan titik temu," tandas Ikbal. (Hanif,2008).<br />
Dilihat dari opini yang telah dikemukakan oleh mahasiswa di atas, sebenarnya yang harus di salahkan yaitu bentuk pengimplementasian dari Kegiatan tersebut. Orang-orang atau panitia yang melaksanakan kegiatan ini, tidak memahami betul-betul, apa makna dan tujuan dari ORMIK itu sendiri. Sehingga terjadilah penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan ini.<br />
Kadangkala panita ORMIK (senior) bertingkah angkuh dan kasar kepada peserta, tentunya ini semua mempunyai tujuan tertentu. Sifat jelek ini sebenarnya hanyalah sebatas acting atau dibuat-buat saja oleh panitia. Ini semua tujuannya untuk menguji mental peserta. Banyak panitia yang mengetes para pesertanya hanya untuk mengetahui seberapa kuatnya mental pesertanya. Tapi, terkadang panitia terlalu kasar dan melebih-lebihkan masalah, biasanya juga diantara beberapa panitia, ada yang memanfaatkan situasi, misalnya mencoba berbuat jahil kepada para junior dengan cara yang kejam dan telah keluar dari konsep pendidikan. Panitia juga terkadang tidak tanggung-tanggung untuk membalas dendam kepada peserta, pembalasan dendam ini biasanya karena dulu panitia ORMIK juga pernah dikerjain sebelumnya. Jadi, mereka tidak rela jika peserta melewati masa ORMIK-nya hanya dengan tertawa dan gembira riang. Mereka ingin melihat para peserta menangis dan bisa merasakan juga seperti yang telah dirasakan oleh kakak senior sebelumnya. Ini seolah-olah sudah menjadi tradisi dalam kegiatan ORMIK, sehingga menimbulkan ekses negatif dari anggapan dan pandangan orang-orang mengenai kegiatan tersebut. Tapi, sebenarnya itu adalah anggapan yang sangat keliru mengenai kegiatan ini. Seseorang yang memahami betul-betul bahwa pendidikan itu sangatlah penting, sebenarnya itulah orang yang berpikir secara sehat dan matang.<br />
Suatu kegiatan dapat kita ketahui baik dan buruknya, bermanfaat atau tidak bermanfaat, dengan menelaah setiap aktivitas dalam suatu kegiatan tertentu yang telah dijadwalkan.<br />
Penulis sangat meyakini bahwa seseorang yang gigih dalam menuntut ilmu dan mengaggap bahwa pendidikan itu penting, pastinya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk mendapatkan pengalaman yang baru, seperti pepatah lama mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang baik. Dengan adanya pengalaman, maka kita bisa belajar banyak dari pengalaman yang kita dapatkan (mengambil hikmahnya). Jadi, Orang tersebut pasti senang menghadapi segala sesuatu karena akan menjadi pengalaman atau pengetahuan yang baru. Dalam kegiatan ORMIK, pasti orang yang memahami akan sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut, karena baginya kegiatan itu sangat bermanfaat.<br />
Jika ditelaah lebih dalam, kegiatan ORMIK merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat, karena dalam ORMIK terdapat serangkaian kegiatan yang berupa pembelajaran peserta.. Dalam kegiatan tersebut, banyak materi penting dipresentasekan khusus untuk peserta. Seperti berupa materi-materi pengenalan universitas, organisasi-organisasi, lembaga-lembaga yang berkaitan dengan universitas, dan visi - misi serta program kerjanya. Ini semua merupakan materi yang sangat penting dan sangat bermanfaat bagi peserta, ketika nanti akan resmi menjadi mahasiswa. Materi yang disampaikan saat kegiatan tersebut, tentunya banyak yang belum diketahui dan belum didapatkan ketika di masa SMA dulu.<br />
Tujuan dan manfaat yang bisa diperoleh calon mahasiswa (peserta) ketika mengikuti kegiatan ORMIK, yaitu:<br />
Mengenal seluk beluk universitas yang dituju, agar mahasiswa mengetahui secara cepat, hal menyangkut universitas, baik visi & misinya, program kerjanya, dan lain sebagainya.<br />
Mengenal lembaga-lembaga dan organisasi-organisasi yang ada. Tujuannya yaitu agar mahasiswa dapat mengetahui lembaga-lembaga dan organisasi-organisasi apa saja yang terdapat di universitas, sehingga ketika menjadi mahasiswa kemungkinan bisa menjadi anggota bahkan pengurus di lembaga atau organisasi yang diminatinya.<br />
Saling mengenal dan dapat menumbuhkan hubungan baik antara peserta dan panitia ORMIK, juga dapat mempererat tali persaudaraan dan rasa solidaritas yang tinggi, baik antar sesama peserta, maupun antara peserta dan panita ORMIK, sehingga terjadi keakraban saling mengenal dengan cepat antara satu dengan yang lainnya. Hal ini sangat penting, karena dengan demikian maka akan terbentuk pengintegrasian rasa solidaritas yang tinggi. Kebersamaan dan persatuan sangatlah penting dalam komunitas kampus. Hal ini untuk membuktikan kalau bangsa Indonesia yaitu bangsa yang berbhehineka tunggal ika, walau berbeda-beda namun tetap satu jua. Jadi, perbedaan-perbedaan yang ada janganlah dijadikan suatu penghalang untuk berkreativitas dalam kebersamaan, tapi jadikanlah perbedaan-perbedaan tersebut menjadi suatu modal utama kita untuk saling berbagi dan bergotong-royong antar sesama.<br />
Melatih dan menguji mental peserta, agar kelak mejadi mahasiswa yang tidak mudah putus asa, bermental kuat, dan tahan banting serta sabar dalam menghadapi problematika kehidupan kampus, keluarga, maupun yang datangnya dari masyarakat luas. Ini dapat diartikan bahwa hidup tidaklah mudah. Hidup sangat membutuhkan perjuangan, dan sudah pasti bahwa perjuangan sangatlah membutuhkan sebuah pengorbanan.<br />
Menciptakan jiwa seorang pemimpin (leader) pada peserta untuk meneruskan kembali perjuangan yang pernah kakak senior lakukan demi pencapaian visi dan misi suatu institusi atau organisasi. Hal ini sangat penting, mengingat bahwa sekarang ini jiwa kepemimpinan sudah mulai luntur pada generasi muda, sehingga sangat sulit mencari seorang kader pemimpin di masa depan nantinya. Peserta juga harus bisa bersikap lebih kritis dan berani dalam menghadapi kemelut kehidupan globalisasi ini.<br />
Peserta ORMIK dituntut untuk selalu bersikap disiplin, dan menempatkan segala sesuatunya pada tempatnya. Sikap-sikap ini tidak hanya berlaku sementara saat kegiatan ORMIK berlangsung, akan tetapi harus berlanjut sampai kita menjalani setiap aktivitas sehari-hari kita. Harus kita tanamkan dari sekarang bahwa kunci utama kesuksesan adalah disiplin dalam bertindak.<br />
Dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan dapat menanamkan nilai-nilai kebudayaan serta nilai-nilai moral, agar peserta tidak hanya pintar secara intelektual dan emosional akan tetapi juga pintar secara spiritual. Dalam segala rangkaian aktivitas pada kegiatan ORMIK, harus ada pula pengupayaan pengintegrasian nilai-nilai spiritual ke dalam setiap aktivitas yang dijalani.<br />
<br />
Penulis telah menguraikan dalam tulisan ini bahwa Orientasi Mahasiswa Akademik itu merupakan suatu solusi atau pemecahan suatu masalah, dan bukanlah suatu kegiatan yang malah mendatangkan musibah kepada peserta ORMIK. Dengan mengikuti ORMIK, maka peserta akan meraih kesuksesan. Insya Allah, sukses dalam hal keintelektualan dan berprilaku. Jika ada orang yang beranggapan bahwa ORMIK itu adalah suatu musibah, maka pernyataan demikian adalah pernyataan yang keliru.<br />
Oleh penulis, orang yang menganggap demikian adalah orang yang memandang atau menelaah kegiatan ORMIK dari satu sisi saja, baginya ORMIK menimbulkan ekses negatif. Padahal tidak demikian, Jika kita kaji dan telaah, maka kegiatan ORMIK itu lebih banyak manfaatnya, dan sangat kecil peluangnya untuk menimbulkan kerugian atau dampak negatif. Jadi, bagi calon mahasiswa, janganlah ragu-ragu untuk mengikuti kegiatan ORMIK ini. Mantapkanlah niat dan pikiran bahwa dengan mengikuti kegiatan ini, anda akan mengalami suatu perubahan yang sifatnya maju dan membangun. Yang Insya Allah dapat:<br />
Ø Merubah diri anda, yang tadinya tidak tahu menjadi tahu.<br />
Ø Merubah sikap dan cara berpikir anda, yang tadinya seperti anak kecil, kini menjadi anak dewasa yang senantiasa beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berpikiran positif, dan disiplin, bertanggung jawab dan menimbulkan sifat saling tolong menolong (gotong royong) terhadap sesama.<br />
Ø Melatih dan Insya Allah dapat merubah diri anda, yang tadinya adalah seorang pengecut atau bermental lemah, kini sedikit demi sedikit bisa menjadi seorang leader (kader), utamanya menjadi seorang kader yang memimpin dirinya sendiri dahulu kemudian memimpin orang lain di sekitarnya.<br />
<br />
Cakupan dari kegiatan ORMIK untuk mencapai tujuan ORMIK sendiri, yaitu adanya pengenalan, pengarahan dan pelatihan / penggemblengan. Ketiga cakupan ini yang akan merubah segalanya apa ada pada peserta. Kegiatan ORMIK ini sangat penting bagi peserta, karena peserta merupakan pemuda atau pemudi yang akan diwariskan untuk meneruskan kembali perjuangan bangsa ini, yaitu bangsa Indonesia. Sebuah pepatah Sayidina Ali mengatakan, “Fiyadi subbani amrol ummati wafi ihdaamihaa hayataha” dan “Syubbaanul yaum rijaalul god”, yang artinya bahwa di tangan para pemudalah maju-mundurnya suatu bangsa. Jadi, saat ini pemuda memikul beban yang sangat berat dan harus dipertanggungjawabkan. Apalah jadinya suatu bangsa ini ke depannya, jika pemuda yang selama ini diharap-harapkan ternyata hanyalah pemuda yang lemah, bodoh, penakut dan berprilaku menyimpang? Suatu hal yang bisa saja terjadi di kemudian hari, jika seluruh komponen masyarakat dan umumnya sebagai bangsa Indonesia, tidak memulai dari sekarang untuk melakukan suatu perubahan bersama.<br />
Suatu perubahan dan kemajuan bagi bangsa ini dapat kita lakukan tentunya, dengan cara, seluruh komponen masyarakat, baik siswa atau mahasiswa, masyarakat dan pemerintah dapat saling bekerja sama dan berusaha untuk melakukan suatu tindakan atau kreatifitas yang bermanfaat. Untuk melakukan suatu perubahan, jangan hanya sebatas ucapan dan janji-janji semata, tapi itu semua harus dibuktikan dengan melakukan tindakan-tindakan atau usaha-usaha nyata, yang tentunya juga harus dibarengi dengan berdoa. Juga melalui kegiatan Orientasi Mahasiswa Akademik ini, diharapkan seluruh komponen yang terlibat di dalamnya, agar harus selalu mengingat tujuan dari pendidikan itu sendiri, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Kita tidak perlu malu menjadi bangsa Indonesia, tapi yang harus kita tanamkan dalam lubuk hati yaitu kita bangga menjadi bangsa Indonesia.<br />
Akhir kata penulis, Raihlah kesuskesanmu dengan mengikuti kegiatan ORMIK, agar kelak di masa depan nantinya, kita dapat mencapai tujuan negara Indonesia tercinta ini, yaitu menjadi bangsa Indonesia yang adil, tentram dan makmur.<br />
Hidup mahasiswa! hidup bangsaku! Hidup Indonesiaku! </div>All About Mehttp://www.blogger.com/profile/07860585850103602373noreply@blogger.com0